KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatat kredit yang belum ditarik sampai kuartal III 2017 masih cukup tinggi. Adapun, mayoritas kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan perseroan berasal dari debitur BUMN. Tercatat dari total kredit yang belum ditarik BRI sampai September 2017 sebesar Rp 119,59 triliun, sebanyak 60% kredit belum ditarik berasal dari debitur BUMN. Sementara sisanya sebesar Rp 47,75 triliun disumbang dari debitur swasta. Kendati demikian, secara menyeluruh sebenarnya kredit belum ditarik bank bersandi BBRI ini mengalami penurunan tipis 0,31% dari posisi September 2016 sebesar Rp 11,96 triliun. Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan indikasi undisbursed loan ini antara lain dikarenakan banyaknya debitur korporasi BRI yang melakukan financing langsung ke pasar modal serta supplier yang memberikan pinjaman. Kendati demikian, pihaknya tetap optimis target kredit sampai akhir tahun akan tetap terealisasi yakni di kisaran 11%-12%. "Permintaan (kredit) mungkin tetap, tapi pemenuhannya bukan dari bank saja," kata Haru kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10). Belum lagi, perseroan memang tengah mempertimbangkan dalam jangka panjang porsi kredit korporasi akan diturunkan dari posisi saat ini 25% menjadi 20% di tahun 2020. "Permintaan tetap ada, tapi BRI selektif ekspansi ke korporasi," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Undisbursed loan BRI Rp 119 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencatat kredit yang belum ditarik sampai kuartal III 2017 masih cukup tinggi. Adapun, mayoritas kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan perseroan berasal dari debitur BUMN. Tercatat dari total kredit yang belum ditarik BRI sampai September 2017 sebesar Rp 119,59 triliun, sebanyak 60% kredit belum ditarik berasal dari debitur BUMN. Sementara sisanya sebesar Rp 47,75 triliun disumbang dari debitur swasta. Kendati demikian, secara menyeluruh sebenarnya kredit belum ditarik bank bersandi BBRI ini mengalami penurunan tipis 0,31% dari posisi September 2016 sebesar Rp 11,96 triliun. Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan indikasi undisbursed loan ini antara lain dikarenakan banyaknya debitur korporasi BRI yang melakukan financing langsung ke pasar modal serta supplier yang memberikan pinjaman. Kendati demikian, pihaknya tetap optimis target kredit sampai akhir tahun akan tetap terealisasi yakni di kisaran 11%-12%. "Permintaan (kredit) mungkin tetap, tapi pemenuhannya bukan dari bank saja," kata Haru kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10). Belum lagi, perseroan memang tengah mempertimbangkan dalam jangka panjang porsi kredit korporasi akan diturunkan dari posisi saat ini 25% menjadi 20% di tahun 2020. "Permintaan tetap ada, tapi BRI selektif ekspansi ke korporasi," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News