JAKARTA. United Nation For Development Program (UNDP) akan mulai memfokuskan diri pada program pengentasan kemiskinan mulai 2009 nanti. Oleh karena itu, UNDP diharapkan akan menambah dana bantuannya untuk program tersebut. Direktur Pendanaan Multilarel Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dewobroto Joko Putranto mengatakan, selama ini program-program UNDP memprioritaskan pada masalah kepemerintahan seperti program bantuan untuk pemilu, program lingkungan hidup dalam isu perubahan iklim, program penanggulangan krisis seperti untuk Aceh, program kemiskinan dan pencapaian milenium development goals (MDG''s). Namun dari program-program tersebut, UNDP belum secara mendalam menempatkan pengentasan kemiskinan dalam program bantuannya. "UNDP belum mengeksplor secara mendalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), namun lebih dalam pencapaian MDG''S. Nah ini sekarang ini mereka akan lebih melakukan penekanan pada PNPM," kata Dewobroto usai pertemuan dengan perwakilan UNDP di gedung Bappenas Jakarta, Kamis (10/7). Menurutnya, beberapa program yang saat ini telah selesai seperti BRR Aceh dan Nias yang saat ini sebesar US$ 200 juta porsi bantuannya akan dikurangi. Kemungkinan dana bantuan yang berupa hibah itu akan mengalir untuk program pengentasa kemiskinan di Indonesia. Ia mengatakan, program-program bantuan UNDP dianggap telah berhasil secara signifikan, sehingga ada komitment dari UNDP untuk menambah dana bantuannya. Namun, berapa jumlah dana yang dijanjikan tersebut, Dowobroto masih belum mengetahuinya. Dalam pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan UNDP, kemarin, selain untuk mereview keberhasilan pelaksanaan program-program kerjasama, juga dimaksudkan untuk melihat perkembangan yang terjadi saat ini. Kenaikan harga minyak dan komoditas makanan, selesainya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias juga makin aktifnya program climate change juga menjadi pembahasan. "Jika dianggap perlu maka country program UNDP ini akan dilakukan penyesuaian, untuk mencerminkan kebutuhan saat ini," katanya. Prioritas pengentasa kemiskinan dari UNDP, menurutnya akan disingkronkan dengan program pengentasan kemiskinan yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM). Sasaran-sasaran RPJM ini juga yang akan menjadi dasar bagi penyusunan program-program bantuan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
UNDP Mulai 2009 akan fokus pada pengentasan kemiskinan
JAKARTA. United Nation For Development Program (UNDP) akan mulai memfokuskan diri pada program pengentasan kemiskinan mulai 2009 nanti. Oleh karena itu, UNDP diharapkan akan menambah dana bantuannya untuk program tersebut. Direktur Pendanaan Multilarel Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dewobroto Joko Putranto mengatakan, selama ini program-program UNDP memprioritaskan pada masalah kepemerintahan seperti program bantuan untuk pemilu, program lingkungan hidup dalam isu perubahan iklim, program penanggulangan krisis seperti untuk Aceh, program kemiskinan dan pencapaian milenium development goals (MDG''s). Namun dari program-program tersebut, UNDP belum secara mendalam menempatkan pengentasan kemiskinan dalam program bantuannya. "UNDP belum mengeksplor secara mendalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), namun lebih dalam pencapaian MDG''S. Nah ini sekarang ini mereka akan lebih melakukan penekanan pada PNPM," kata Dewobroto usai pertemuan dengan perwakilan UNDP di gedung Bappenas Jakarta, Kamis (10/7). Menurutnya, beberapa program yang saat ini telah selesai seperti BRR Aceh dan Nias yang saat ini sebesar US$ 200 juta porsi bantuannya akan dikurangi. Kemungkinan dana bantuan yang berupa hibah itu akan mengalir untuk program pengentasa kemiskinan di Indonesia. Ia mengatakan, program-program bantuan UNDP dianggap telah berhasil secara signifikan, sehingga ada komitment dari UNDP untuk menambah dana bantuannya. Namun, berapa jumlah dana yang dijanjikan tersebut, Dowobroto masih belum mengetahuinya. Dalam pertemuan antara pemerintah Indonesia dengan UNDP, kemarin, selain untuk mereview keberhasilan pelaksanaan program-program kerjasama, juga dimaksudkan untuk melihat perkembangan yang terjadi saat ini. Kenaikan harga minyak dan komoditas makanan, selesainya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias juga makin aktifnya program climate change juga menjadi pembahasan. "Jika dianggap perlu maka country program UNDP ini akan dilakukan penyesuaian, untuk mencerminkan kebutuhan saat ini," katanya. Prioritas pengentasa kemiskinan dari UNDP, menurutnya akan disingkronkan dengan program pengentasan kemiskinan yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM). Sasaran-sasaran RPJM ini juga yang akan menjadi dasar bagi penyusunan program-program bantuan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News