KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron secara mengejutkan mengunggah pernyataan resmi dalam bahasa Indonesia melalui akun media sosialnya X. Ia mengumumkan komitmen kuat untuk memperkuat hubungan bilateral antara Prancis dan Indonesia.

Dalam unggahan tersebut, Macron menyampaikan bahwa dirinya baru saja berbicara langsung dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Keduanya sepakat untuk mendorong kemitraan strategis kedua negara melalui berbagai proyek ambisius yang bersifat jangka panjang dan berwawasan ke depan.

Baca Juga: Cheat GTA San Andreas PS2, Cara Mengaktifkan dan Penjelasan dalam Bahasa Indonesia

Bukti Berikan Layanan Terbaik, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi

“Pendekatan bersejarah yang kita persiapkan ini, akan terwujud dalam kunjungan kenegaraan saya ke Indonesia pada akhir bulan Mei,” tulis Macron.

Presiden Prancis itu menegaskan bahwa kerja sama yang akan diperkuat mencakup berbagai sektor penting, mulai dari pertahanan, ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, hingga pertukaran akademik.

Macron juga menyoroti pentingnya membangun rantai nilai global yang tangguh bersama Indonesia, khususnya di sektor logam kritis, sejalan dengan agenda transisi energi hijau yang tengah diupayakan kedua negara.

Baca Juga: Keras! Macron Serukan Penangguhan Investasi di AS Merespons Kebijakan Tarif Trump

Selain fokus pada kerja sama ekonomi, Macron menekankan peran penting Indonesia dan Prancis dalam menciptakan stabilitas global. Ia menyampaikan komitmen bersama untuk mempromosikan perdamaian di Timur Tengah dan mendesak diakhirinya perang agresi Rusia terhadap Ukraina.

Keduanya juga disebut akan bekerja sama dalam persiapan konferensi internasional tentang Gaza yang akan digelar pada bulan Juni mendatang.

“Masa depan dibangun melalui kemitraan yang kuat, perdagangan yang terbuka, dan visi bersama,” tulis Macron menutup pernyataannya.

Unggahan Macron dalam bahasa Indonesia ini mendapat sorotan luas di media sosial, dan dipandang sebagai sinyal kuat akan intensifikasi hubungan diplomatik Indonesia–Prancis di era pemerintahan Prabowo.