KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester United kini berada di posisi ke-13 Liga Primer Inggris, sebuah kondisi yang jauh dari harapan klub dengan sejarah besar ini. Setelah pemecatan Erik ten Hag, Ruben Amorim ditunjuk sebagai pelatih kepala untuk memulihkan performa klub yang tengah terpuruk. Dalam pertandingan pertamanya sebagai manajer, Amorim akan menghadapi Ipswich Town pada hari Minggu.
Keyakinan Ruben Amorim pada Skuad Manchester United
Amorim mengungkapkan bahwa ia memiliki keyakinan penuh pada para pemain yang diwarisinya, meskipun mereka sebelumnya menjadi alasan di balik pemecatan Ten Hag.
Baca Juga: Prediksi Line-up Manchester United vs Ipswich pada Pertandingan Perdana Ruben Amorim Pelatih asal Portugal ini percaya bahwa metode dan pendekatan barunya dapat membawa perubahan positif. "Anda harus percaya, dan saya percaya pada mereka. Hanya dalam waktu seminggu dengan tiga sesi latihan, mereka sudah terbuka untuk mencoba hal-hal baru," ungkap Amorim. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan komitmen terhadap ide-ide yang ia terapkan. Amorim percaya bahwa dalam dua tahun, ia dapat menunjukkan apakah ia adalah sosok yang tepat untuk membawa klub kembali ke jalur kemenangan.
Pendekatan Baru: Formasi 3-4-3 dan Adaptasi Pemain
Amorim memperkenalkan formasi 3-4-3 yang diyakininya dapat mengoptimalkan potensi tim. Meskipun masih dalam tahap awal, ia merasa para pemain menunjukkan antusiasme untuk beradaptasi dengan pendekatan baru ini. "Di momen awal, mereka hanya ingin bermain. Saat ini mudah, tetapi di masa depan kita akan lihat. Mereka siap untuk menerima tantangan," ujar Amorim.
Baca Juga: Drama Liga Inggris! Konflik Man City vs Premier League Soal Sponsorship Berlanjut Namun, ia menyadari bahwa untuk benar-benar memahami kemampuan pemain, pelatihan langsung lebih penting daripada sekadar pengamatan di pertandingan.
Membangun Kembali Kepercayaan Diri Pemain
Salah satu tantangan terbesar Amorim adalah memulihkan kepercayaan diri para pemain, yang sempat runtuh di bawah kepemimpinan Ten Hag. Kekalahan demi kekalahan telah membuat para pemain meragukan strategi dan filosofi permainan sebelumnya. Amorim percaya bahwa pola pikir yang kuat dan pendekatan yang konsisten adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. "Sebagai pelatih, Anda harus memilih satu cara dan berkomitmen penuh. Saya memilih untuk mengambil risiko dengan pendekatan kami, dan saya yakin para pemain akan mempercayainya juga," tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dan adaptasi agar pemain mampu memenuhi tuntutan kompetisi di Liga Primer Inggris.
Baca Juga: Membongkar Strategi Transfer Pemain Pilihan Ruben Amorim untuk Dongkrak Performa MU Target Jangka Panjang dan Filosofi Manajemen
Dengan kontrak selama dua setengah tahun, Amorim menyadari bahwa proses ini memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ia mengambil inspirasi dari klub-klub lain yang sukses di Liga Primer, di mana kesuksesan diperoleh melalui proses panjang dan konsistensi. "Dalam dua tahun, kita akan tahu apakah ingin melanjutkan jalur ini atau melakukan perubahan," katanya. Meski demikian, ia juga memahami bahwa keberhasilan Manchester United harus diwujudkan melalui trofi di beberapa kompetisi sebagai bukti konkret dari kemajuan tim.
Editor: Handoyo .