KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa daerah di Indonesia, ada yang memproduksi minuman fermentasi. Misalnya di Sulawesi Utara atau Bali. Malah minuman dengan bahan dasar air nira dari pohon lontar tersebut menjadi bagian budaya dari masyarakat di sana. Tak heran beberapa produk minuman fermentasi bisa dijumpai di daerah tersebut. Kondisi ini membuat usaha minuman fermentasi hingga kini terus tumbuh. Meski mengandung alkohol, minuman fermentasi khas lokal tersebut ternyata sudah mendapat legalitas dari pemerintah setempat. Tujuannya adalah untuk meminimalisir minuman fermentasi yang ilegal. Beruntung bagi Cap Tikus 1978. Minuman fermentasi asal Minahasa, Sulawesi Utara tersebut sudah mengantongi izin beredar dari pemerintah setempat. "Kami satu-satunya produsen minuman fermentasi yang mendapat izin dari pemerintah daerah," kata Mario Baraputra, Kepala Pemasaran Cap Tikus 1978 kepada KONTAN di sela-sela acara Pesona Minuman Fermentasi Nusantara, Selasa (25/6).
Ungkit pamor minuman fermentasi khas lokal (bagian 1)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa daerah di Indonesia, ada yang memproduksi minuman fermentasi. Misalnya di Sulawesi Utara atau Bali. Malah minuman dengan bahan dasar air nira dari pohon lontar tersebut menjadi bagian budaya dari masyarakat di sana. Tak heran beberapa produk minuman fermentasi bisa dijumpai di daerah tersebut. Kondisi ini membuat usaha minuman fermentasi hingga kini terus tumbuh. Meski mengandung alkohol, minuman fermentasi khas lokal tersebut ternyata sudah mendapat legalitas dari pemerintah setempat. Tujuannya adalah untuk meminimalisir minuman fermentasi yang ilegal. Beruntung bagi Cap Tikus 1978. Minuman fermentasi asal Minahasa, Sulawesi Utara tersebut sudah mengantongi izin beredar dari pemerintah setempat. "Kami satu-satunya produsen minuman fermentasi yang mendapat izin dari pemerintah daerah," kata Mario Baraputra, Kepala Pemasaran Cap Tikus 1978 kepada KONTAN di sela-sela acara Pesona Minuman Fermentasi Nusantara, Selasa (25/6).