Uni Eropa Berniat Terapkan Kebijakan Antideforestasi, Indonesia Minta Dukugan Belanda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa berniat untuk menerapkanregulasi antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Terkait hal ini, Indonesia meminta dukungan Belanda sebagai mitra dagang terbesar Indonesia di Uni Eropa, agar kawasan tersebut tidak menerapkan kebijakan perdagangan yang dapat berdampak pada petani Indonesia. 

“EUDR berpotensi berdampak negatif terhadap ekspor produk unggulan Indonesia seperti sawit, kopi, karet, dan kayu. Kami meminta dukungan kepada Pemerintah Belanda agar meminimalisir hambatan bagi produk Indonesia yang telah memenuhi aspek berkelanjutan untuk masuk ke Uni Eropa,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan yang dikutip melalui laman Infopublik.id.


Kemudian, Kemendag juga mendorong penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) pada tahun 2024.

“Sesuai mandat, Tim Perunding akan mengupayakan penyelesaian perundingan segera. Indonesia juga berharap Pemerintah Belanda dapat mendorong upaya tersebut,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Gapki: Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke China Bakal Tembus 7 Juta Ton

Melengkapi hal tersebut, Dirjen PPI Kementerian Perdagangan Djatmiko menuturkan, implementasi IEU CEPA diproyeksikan akan meningkatkan nilai perdagangan dan investasi Indonesia-Uni Eropa. 

“Belanda merupakan negara tujuan ekspor Indonesia terbesar di Eropa saat ini, implementasi perjanjian dagang komprehensif tentunya akan saling menguntungkan pelaku bisnis di kedua negara,” tambah Djatmiko.

Total perdagangan Indonesia-Belanda pada periode Januari-Juni 2023 tercatat sebesar US$ 2,35 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Belanda sebesar US$ 1,87 miliar serta impor Indonesia dari Belanda sebesar US$ 484,9 juta. 

Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 6,23 miliar atau meningkat 13,8% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 5,48 miliar.

Baca Juga: Ekspor Sawit ke Eropa Dibatasi, Negara-Negara Ini Jadi Pasar Alternatif Indonesia

Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Belanda yaitu asam lemak monikarboksilat industri, minyak sawit dan fraksinya, bungkil dan residu padat lainnya, kopra, dan asam monokarboksilat asilik jenuh. 

Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Belanda yaitu limbah dan skrap kertas; limbah dan skrap plastik; olahan makanan; mentega dari susu; serta bawang merah, bawang putih, dan daun bawang segar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie