Uni Eropa gencarkan kampanye untuk promosikan produk makanan dan minuman di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa meluncurkan kampanye "Nikmati Warna-Warni Eropa. Keunggulan Cita Rasa" yang ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan berbagai produk makanan dan minuman Uni Eropa pada pasar Indonesia.

Marika Jakas, Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi pada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, menjelaskan bahwa selama masa kegiatan 12 bulan rangkaian kegiatan kampanye akan menampilkan berbagai produk makanan dan minuman Uni Eropa, termasuk daging (sapi dan ayam), produk susu, produk organik, serta minuman beralkohol dan non-alkohol melalui sebuah perjalanan budaya disertai kisah kuliner yang penuh warna dan menggugah selera.

Kegiatan kampanye berupaya mempromosikan produk makanan dan minuman Uni Eropa berdasarkan model keamanan pangan "Dari Pertanian Hingga Ke Penyajian" yang diterapkan di seluruh Eropa, dengan kualitas tinggi, keaslian asal makanan, serta karakter dan praktik-praktik yang berkelanjutan.


Marika Jakas menyampaikan apresiasinya kepada mitra dagang Uni Eropa di sektor ritel, hotel, restoran dan cafe, serta asosiasi bisnis atas dukungan mereka dalam mendorong hubungan Uni Eropa-Indonesia selama bertahun-tahun melalui hubungan dagang, makanan, dan juga kebudayaan.

Dia menekankan bahwa Uni Eropa dan Indonesia saling menganut nilai nilai serta standar kesempurnaan dalam hal makanan. Bagi masyarakat Eropa, kata Marika, menjalankan budidaya serta menghasilkan makanan bukanlah menjalankan bisnis semata. Ada semangat yang kuat, standar yang diterapkan, serta warisan budaya kuliner yang diapresiasi.

Regulasi pada Uni Eropa mendasari produksi seluruh produk makanan yang menjamin konsumen seluruh dunia dapat menikmati keamanan makanan di tingkat tertinggi serta standar keberlanjutan, skema kualitas dan tradisi pembuatan makanan yang kaya.

"Indonesia juga menganut nilai-nilai yang serupa dengan semangat menerapkan standar kualitas yang tinggi, dengan tetap menekankan pada makanan tradisional yang berasal dari warisan budaya nasional yang telah tertanam kuat," ungkapnya dalam keterangan yang disampaikan Kamis (26/8).

Uni Eropa dan Indonesia telah memperdalam hubungan dalam beberapa tahun terakhir ini serta berkomitmen untuk lebih meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi serta terus berkembang terlepas dari tantangan yang timbul akibat pandemi Covid-19.

Pada saat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa dan Indonesia (EU-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement - CEPA) berlaku efektif, kesepakatan ini akan menghadirkan dorongan kuat pada perdagangan bilateral dan arus investasi.

Adapun Uni Eropa akan menghadirkan produk makanan dan minuman terbaiknya untuk komunitas makanan Indonesia, mulai dari importir, penyalur, pengecer, pemilik dan pelaku usaha hotel, restoran dan cafe, blogger kuliner dan juga para chef untuk dapat menikmati keunggulan cita rasa pada rangkaian kampanye yang akan berlangsung pada masa 12 bulan ini.

Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia pada Perhimpuanan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Alexander Nayoan, bahan makanan Uni Eropa dikenal baik atas keunggulan kualitas, keamanan, keaslian (otentik) dan keberlanjutan. Ada banyak kesempatan bagi produk makanan Uni Eropa di Indonesia, misalnya restoran dan hotel terkemuka banyak memilih untuk menggunakan berbagai bahan masakan dari Uni Eropa.

Apalagi selama ini telah tumbuh minat yang kuat atas beragam produk makanan Uni Eropa yang menyertakan indikasi geografis dan juga sertifikasi organik. Permintaan atas makanan organik akan terus tumbuh di Indonesia, khususnya didorong kesadaran di tingkat global atas berbagai upaya mewujudkan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan.

"Masyarakat menyampaikan minat yang kuat untuk mengetahui bagaimana sistem pangan dapat diregulasi untuk memastikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Mereka ingin tahu bagaimana mereka bisa ikut serta dalam memberikan dukungan sebagai konsumen dan juga sebagai sektor bisnis. Rangkaian kampanye ini akan menjadi sangat relevan dengan masa-masa perubahan seperti saat ini," kata Alexander.

Sementara itu, Chef profesional Degan Septoadji menambahkan, pandemi Covid-19 telah membuat pergeseran pada banyak aspek kehidupan. Banyak masyarakat yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, mengurus diri dan keluarga, dan mengubah kebiasaan tentang makanan. Masa pandemi memberikan waktu untuk merefleksikan diri pada kebiasaan mengkonsumsi makanan, dan pentingnya kualitas, keamanan dan keberlanjutan atas makanan.

"Sangat relevan untuk mendiskusikan kualitas bahan makanan Uni Eropa di saat ini, dan saling membagikan bagaimana kita semua dapat menikmati bahan-bahan dari Eropa dan menjadi kreatif dengannya, baik untuk melengkapi masakan favorit kita, dinikmati sendiri secara langsung, atau sebagai bagian dari resep ala Eropa maupun lokal," ujar Degan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .