Uni Eropa hibahkan dana perdagangan dan investasi



JAKARTA. Indonesia mendapatkan dana hibah dari Uni Eropa senilai 12,5 juta Euro. Pemberian dana hibah itu untuk meningkatkan iklim perdagangan dan investasi di sejumlah kementerian atau lembaga di Indonesia.

Direktur Asia Untuk Kerjasama Pembangunan Uni Eropa Dirk Meganck mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan untuk upaya peningkatan perdagangan dan investasi, dan menangani isu kritis terkait hubungan dagang dan investasi Uni Eropa-Indonesia. "Bantuan 12,5 juta Euro ini relatif kecil dibandingkan dengan potensinya," ujarnya, Jumat (4/11).Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan, proyek yang bisa dibiayai dari dana hibah ini antara lain proyek perdagangan dan kebijakan investasi, fasilitas investasi, hak kekayaan intelektual, perencanaan energi dan efisiensi, serta inovasi teknologi.Sebenarnya, menurut Rahmat, pemberian hibah dari Uni Eropa melalui Indonesia trade Cooperation Facility (TCF) ini sudah berlangsung sejak tahun 2001 lalu. Hingga kini, total dana hibah yang telah digelontorkan Uni Eropa mencapai 186,5 juta Euro, yang meliputi 24 proyek hibah.

Dari 24 proyek itu, masih ada 6 proyek yang aktif, dan sisanya sebanyak 18 proyek sudah terlaksana. "Untuk 12,5 juta Euro yang kami tandatangani itu untuk Kementerian Ristek, BKPM, BPPT, kementerian ESDM. sebagai leading sector penggunaan hibah ini adalah Bapenas," kata Rahmat.Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia Julian Wilson menambahkan, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang bagus ke depan. Bahkan, ia menggambarkan, dari total investasi Uni Eropa, porsi investasi ke Indonesia sekitar 1,6%. "Bisa Anda bayangkan kalau kita memiliki perjanjian (fasilitas perdagangan) maka (porsi) ini bisa meningkat," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri