KONTAN.CO.ID - DW. "Ini hari yang menyedihkan..", kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker setelah KTT Istimewa Uni Eropa dengan 27 kepala pemerintahan mengesahkan dokumen setebal hampir 600 halaman itu. "Tidak ada alasan untuk merayakan, jika sebuah negara meninggalkan Uni Eropa. Ini sebuah tragedi, " tambahnya. Padahal hasil perundingan Uni Eropa dengan pemerintah Inggris di bawah Perdana Menteri Theresa May sebenarnya menguntungkan Uni Eropa, karena memuat hampir semua tuntutan yang diarahkan ke Inggris. Persetujuan KTT Uni Eropa hari Minggu (26/11) itu menandai akhir suatu perundingan marathon yang telah berlangsung selama 21 bulan. Tapi ini baru awal dari prosedurnya. Karena kesepakatan itu masih harus disetujui oleh parlemen Inggris bulan Desember mendatang, dan penentangan terhadap paket itu di parlemen Inggris sangat besar. Praktis semua partai oposisi menyatakan tidak setuju, bahkan beberapa orang dari fraksi partai Theresa May sendiri, yang memerintah sebagai pemerintahan minoritas.
Uni Eropa: Ini tawaran terakhir untuk Inggris dan prosedur Brexit
KONTAN.CO.ID - DW. "Ini hari yang menyedihkan..", kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker setelah KTT Istimewa Uni Eropa dengan 27 kepala pemerintahan mengesahkan dokumen setebal hampir 600 halaman itu. "Tidak ada alasan untuk merayakan, jika sebuah negara meninggalkan Uni Eropa. Ini sebuah tragedi, " tambahnya. Padahal hasil perundingan Uni Eropa dengan pemerintah Inggris di bawah Perdana Menteri Theresa May sebenarnya menguntungkan Uni Eropa, karena memuat hampir semua tuntutan yang diarahkan ke Inggris. Persetujuan KTT Uni Eropa hari Minggu (26/11) itu menandai akhir suatu perundingan marathon yang telah berlangsung selama 21 bulan. Tapi ini baru awal dari prosedurnya. Karena kesepakatan itu masih harus disetujui oleh parlemen Inggris bulan Desember mendatang, dan penentangan terhadap paket itu di parlemen Inggris sangat besar. Praktis semua partai oposisi menyatakan tidak setuju, bahkan beberapa orang dari fraksi partai Theresa May sendiri, yang memerintah sebagai pemerintahan minoritas.