KONTAN.CO.ID -Uni Eropa menyoroti peningkatan aksi kekerasan di wilayah Darfur, Sudan, dalam setahun terakhir. Uni Eropa bahkan memperingatkan adanya potensi genosida baru di kawasan tersebut. Perang antara tentara Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) telah berlangsung sejak April lalu. Situasi ini menghidupkan kembali perseteruan yang telah lama berkobar di sana. Kepala diplomat Uni Eropa, Josep Borrell, meneruskan laporan bahwa lebih dari 1.000 anggota komunitas Masalit terbunuh di Ardamta, Darfur Barat, hanya dalam waktu dua hari selama serangan oleh RSF dan milisi yang berafiliasi dengannya.
Uni Eropa Memperingatkan Adanya Potensi Genosida di Darfur, Sudan
KONTAN.CO.ID -Uni Eropa menyoroti peningkatan aksi kekerasan di wilayah Darfur, Sudan, dalam setahun terakhir. Uni Eropa bahkan memperingatkan adanya potensi genosida baru di kawasan tersebut. Perang antara tentara Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) telah berlangsung sejak April lalu. Situasi ini menghidupkan kembali perseteruan yang telah lama berkobar di sana. Kepala diplomat Uni Eropa, Josep Borrell, meneruskan laporan bahwa lebih dari 1.000 anggota komunitas Masalit terbunuh di Ardamta, Darfur Barat, hanya dalam waktu dua hari selama serangan oleh RSF dan milisi yang berafiliasi dengannya.