KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa memperingatkan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi terhadap Myanmar sementara Amerika Serikat menghukum dua jenderal atas kaitannya dengan kudeta militer. Negara-negara Barat berusaha menekan junta untuk menghindari tindakan kekerasan setelah berminggu-minggu protes. Pemogokan massal menutup bisnis di negara tersebut pada hari Senin ketika demonstrasi besar terjadi dengan damai meskipun ada peringatan dari pihak berwenang bahwa konfrontasi dapat membuat orang terbunuh. Lebih banyak protes direncanakan untuk hari Selasa. Semalam, pemerintah Uni Eropa menunjukkan dukungan bagi mereka yang berusaha membalikkan kudeta 1 Februari dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. "Kami tidak siap untuk berdiri dan menonton," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Brussel, menambahkan bahwa sanksi dapat terjadi jika diplomasi gagal.
Uni Eropa mempertimbangkan untuk memberi sanksi terhadap junta militer Myanmar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa memperingatkan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi terhadap Myanmar sementara Amerika Serikat menghukum dua jenderal atas kaitannya dengan kudeta militer. Negara-negara Barat berusaha menekan junta untuk menghindari tindakan kekerasan setelah berminggu-minggu protes. Pemogokan massal menutup bisnis di negara tersebut pada hari Senin ketika demonstrasi besar terjadi dengan damai meskipun ada peringatan dari pihak berwenang bahwa konfrontasi dapat membuat orang terbunuh. Lebih banyak protes direncanakan untuk hari Selasa. Semalam, pemerintah Uni Eropa menunjukkan dukungan bagi mereka yang berusaha membalikkan kudeta 1 Februari dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. "Kami tidak siap untuk berdiri dan menonton," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Brussel, menambahkan bahwa sanksi dapat terjadi jika diplomasi gagal.