KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Setelah penerapan tarif impor aluminium oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa mulai mengawasi impor aluminium diatas 2,5 ton yang masuk ke kawasannya. Hal ini sengaja dilakukan untuk melihat apakah kebijakan tarif AS telah menyebabkan arus pengiriman logam berlimpah masuk ke Eropa. Dalam jurnal resmi Uni Eropa yang dilansir dari Reuters, Kamis (26/4) disebutkan, penyelidikan ini dimulai bulan Maret lalu. Dari data itu, barulah nanti ditentukan apakah Uni Eropa membutuhkan pembatasan impor atau tidak. Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan di 28 negara Uni Eropa itu percaya bahwa tarif impor aluminium sebesar 10% yang dipatok oleh Amerika Serikat telah meningkatkan risiko lebih banyak aluminium yang akan dialihkan ke Eropa. Selama ini sejak tahun 2013 - 2017 impor produk aluminium ke Uni Eropa telah meningkat 28%.
Uni Eropa pantau impor aluminium setelah pembatasan di AS
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Setelah penerapan tarif impor aluminium oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa mulai mengawasi impor aluminium diatas 2,5 ton yang masuk ke kawasannya. Hal ini sengaja dilakukan untuk melihat apakah kebijakan tarif AS telah menyebabkan arus pengiriman logam berlimpah masuk ke Eropa. Dalam jurnal resmi Uni Eropa yang dilansir dari Reuters, Kamis (26/4) disebutkan, penyelidikan ini dimulai bulan Maret lalu. Dari data itu, barulah nanti ditentukan apakah Uni Eropa membutuhkan pembatasan impor atau tidak. Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan di 28 negara Uni Eropa itu percaya bahwa tarif impor aluminium sebesar 10% yang dipatok oleh Amerika Serikat telah meningkatkan risiko lebih banyak aluminium yang akan dialihkan ke Eropa. Selama ini sejak tahun 2013 - 2017 impor produk aluminium ke Uni Eropa telah meningkat 28%.