JAKARTA. Eropa berpotensi cukup besar menjadi pasar utama produk furnitur dari Indonesia. Saat ini, Amerika Serikat merupakan pasar utama produk kerajinan perabot lokal. Nilai ekspor produk furnitur ke AS pada 2015 mencapai US$ 648,5 juta dengan pangsa 37,96% dari seluruh pasar tujuan ekspor furnitur Indonesia. Selanjutnya, diikuti Jepang US$ 170,5 juta, Inggris US$ 86 juta, dan Belanda US$ 74,2 juta. Sementara itu, Jerman menempati peringkat ke-5 dengan nilai ekspor furnitur Indonesia mencapai US$ 71,2 juta. Produk yang diekspor ke Jerman antara lain furnitur berbahan baku kayu; kursi dengan kerangka kayu, selain bambu atau rotan, kursi berbahan logam juga plastik.
Uni Eropa, potensi pasar furnitur Indonesia
JAKARTA. Eropa berpotensi cukup besar menjadi pasar utama produk furnitur dari Indonesia. Saat ini, Amerika Serikat merupakan pasar utama produk kerajinan perabot lokal. Nilai ekspor produk furnitur ke AS pada 2015 mencapai US$ 648,5 juta dengan pangsa 37,96% dari seluruh pasar tujuan ekspor furnitur Indonesia. Selanjutnya, diikuti Jepang US$ 170,5 juta, Inggris US$ 86 juta, dan Belanda US$ 74,2 juta. Sementara itu, Jerman menempati peringkat ke-5 dengan nilai ekspor furnitur Indonesia mencapai US$ 71,2 juta. Produk yang diekspor ke Jerman antara lain furnitur berbahan baku kayu; kursi dengan kerangka kayu, selain bambu atau rotan, kursi berbahan logam juga plastik.