Uni Eropa sepakat melakukan stress test terhadap 143 reaktor nuklir



PRAHA. Uni Eropa mencapai kesepakatan melakukan pengujian atas tekanan atau stress test terhadap 143 reaktor nuklir yang tersebar di kawasan itu. Di dalam stress test itu, perusahaan yang mengoperasikan reaktor nuklir harus memenuhi sejumlah persyaratan agar aman dari berbagai peristiwa ekstrem, seperti bencana, tsunami dan ancaman manusia.

Kesepakatan itu terjadi dalam sidang Regulator Keselamatan Nuklir Eropa atau The European Nuclear Safety Regulators Group (ENSREG), Komisi Uni Eropa, dan perwakilan negara anggota, di Praha, Republik Ceko kemarin.

Namun apa saja langkah stress test itu, ENSREG dan Uni Eropa tidak membuka secara jelas. "Sebagian besar telah disepakati," kata Guenther Oettinger, Anggota Komisi UE bidang Energi, Jumat (20/5). Tapi kabarnya, stress test itu mengharuskan pengelola menjaga reaktor nuklir agar tetap aman dari kemungkinan bencana, seperti peristiwa gempa dan tsunami serta serangan teroris dari udara.


Tuan rumah, Republik Ceko yang memiliki enam reaktor nuklir tampak sangat berkepentingan menjaga reaktornya. Ceko berusaha tetap mengontrol kebijakan energinya dan memastikan energi nuklir negara itu memainkan peranan penting. "Semua kriteria stress test masih harus dinegosiasikan sampai pertengahan tahun ini," kata Petr Necas, Perdana Menteri Ceko.

Eropa terbelah

Sejak reaktor nuklir di Fukushima, Jepang, bocor akibat gempa 9 skala Richter dan terjangan tsunami 11 Maret 2011, negara-negara di Eropa khawatir mengalami nasib serupa. Uni Eropa ingin memastikan ketahanan dan keselamatan ratusan reaktor nuklir mereka.

Komisi Uni Eropa memiliki mandat mengadakan pengujian. Tapi, Uni Eropa tidak dapat memaksa negara anggotanya melakukan pengujian atau menutup reaktor nuklir mereka.

Berbeda dengan Ceko, Pemerintah Jerman cukup keras meminta perusahaan pengelola reaktor meningkatkan keamanan reaktor. Jika tidak, reaktor itu terancam ditutup. Kini, Jerman sudah menutup tujuh reaktor nuklir tertua.

Saat pemerintah masih berantem, operator reaktor nuklir mulai melakukan berbagai perbaikan fasilitas pengamanan nuklir mereka agar lolos stress test. Ionel Bucur, direktur di satu-satunya pembangkit nuklir Rumania mengatakan sudah memperkuat landasan pembangkit. "Tujuannya adalah mengantisipasi goncangan seismik," kata Bucur.

Ia juga juga menyiapkan alternatif pengamanan reaktor. "Terhadap ancaman banjir, kita akan memperbaiki pintu-pintu reaktor," terang Bucur.

BBC menganalisis, stress test ini memunculkan perpecahan. Negara pro nuklir khawatir, tes yang terlalu ketat mengakibatkan publik menjadi takut. Sementara menurut para pengamat, tes ini merupakan kesempatan emas untuk mengecek ulang keamanan energi nuklir.

Editor: