Uni Eropa Tuduh Hamas Gunakan Rumah Sakit Sebagai Tameng



KONTAN.CO.ID - Uni Eropa pada hari Minggu (12/11) menuduh Hamas telah menggunakan rumah sakit dan warga sipil sebagai tameng. 

Tuduhan Uni Eropa itu sejalan dengan tuduhan Israel yang menyebut bahwa Hamas menempatkan pusat-pusat komando di bawah dan dekat rumah sakit. Hamas tentu saja membantah tuduhan tersebut.

"UE mengutuk penggunaan rumah sakit dan warga sipil sebagai perisai manusia oleh Hamas. Warga sipil harus diizinkan meninggalkan zona pertempuran," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.


Pada kesempatan yang sama, Uni Eropa juga mendesak Israel untuk menahan diri secara maksimal untuk melindungi rumah sakit, pasokan medis, dan warga sipil di dalam rumah sakit.

Baca Juga: Gelap Gulita, RS Indonesia di Gaza Pakai Minyak Goreng untuk Nyalakan Listrik

Uni Eropa berharap semua rumah sakit yang ada di wilayah konflik bisa segera mendapatkan pasokan medis yang layak, serta semua pasien kritis bisa segera dievakuasi dengan aman.

"Permusuhan ini sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar pada warga sipil dan staf medis. Dalam konteks ini, kami mendesak Israel untuk menahan diri secara maksimal untuk menjamin perlindungan warga sipil," lanjut Borrell.

Rumah sakit-rumah sakit yang ada di wilayah utara Gaza diblokade oleh pasukan Israel dan hampir tidak mampu memberikan perawatan yang layak terhadap pasiennya.

Baca Juga: Pasukan Israel Kepung Rumah Sakit al-Shifa, Ribuan Warga Terjebak

Dua rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa dan Al-Quds, bahkan mengatakan bahwa mereka telah menghentikan operasinya.

Pada Sabtu pekan lalu, tentara Israel mengepung Rumah Sakit Al-Shifa, mencegah ambulans memasuki atau meninggalkan fasilitas tersebut, di mana persediaan medis dan makanan semakin menipis.

Otoritas kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada Jumat malam bahwa tank-tank Israel mendekati setidaknya empat rumah sakit di Gaza utara dari segala arah.

Al Jazeera melaporkan, tentara Israel menyerang dan menghancurkan gerbang depan kompleks medis utama di Jalur Gaza saat pasien dan ribuan warga Palestina masih berada di halaman rumah sakit.