KONTAN.CO.ID - Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bersama Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Multimedia Nusantara (UMN) untuk pertama kalinya di Indonesia mengembangkan penelitian penggabungan genomik dan radiomik pada pembesaran prostat dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). “Dengan memahami lebih dalam tentang genomik dan radiomik yang terlibat dalam penyakit pembesaran prostat baik jinak maupun ganas, kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih tepat dan personal dalam diagnosis dan pengobatan,” kata Ketua Tim Inovasi sekaligus Kepala Departemen Keilmuan Urologi FKUB-RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B.Sp.U (K). Penelitian ini mengembangkan teknologi AI di bidang kesehatan yang diterapkan dalam analisis data genetik dan klinis penyakit pembesaran prostat. Hasil dari penelitian memungkinkan untuk memprediksi risiko penyakit pembesaran prostat, memfasilitasi diagnosis dini, hingga pengobatan penyakit pembesaran prostat yang lebih efektif.
Unibraw & UMN Meneliti Genomik &Radiomik Berbasis AI pada Penyakit Pembesaran Prostat
KONTAN.CO.ID - Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bersama Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Multimedia Nusantara (UMN) untuk pertama kalinya di Indonesia mengembangkan penelitian penggabungan genomik dan radiomik pada pembesaran prostat dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). “Dengan memahami lebih dalam tentang genomik dan radiomik yang terlibat dalam penyakit pembesaran prostat baik jinak maupun ganas, kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih tepat dan personal dalam diagnosis dan pengobatan,” kata Ketua Tim Inovasi sekaligus Kepala Departemen Keilmuan Urologi FKUB-RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B.Sp.U (K). Penelitian ini mengembangkan teknologi AI di bidang kesehatan yang diterapkan dalam analisis data genetik dan klinis penyakit pembesaran prostat. Hasil dari penelitian memungkinkan untuk memprediksi risiko penyakit pembesaran prostat, memfasilitasi diagnosis dini, hingga pengobatan penyakit pembesaran prostat yang lebih efektif.