KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT UnichemCandi Indonesia telah mengoperasikan pabrik pengolahan garam berkapasitas terpasang 300.000 ton per tahun di Gresik, Jawa Timur. Kementerian Perindustrian merespons positif pengoperasian pabrik pengolahan garam ini. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kinerja industri nasional akan semakin tumbuh dan berdaya saing apabila ketersediaan pasokan bahan baku bisa terjaga. Garam adalah salah satu bahan baku pokok yang sangat dibutuhkan oleh sejumlah sektor manufaktur untuk menopang keberlanjutan produktivitasnya. “Jadi, garam mendukung supply chain dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Untuk itu, kami terus mendorong investasi baru atau ekspansi di sektor industri pengolahan garam di Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (11/3).
Menperin memberikan apresiasi kepada PT UnichemCandi Indonesia atas keikutsertaannya dalam membangun ketahanan pangan nasional melalui pembangunan pabrik pengolahan garam industri dan konsumsi yang berbasis teknologi tinggi. “Ini sejalan dengan program pemerintah, yaitu swasembada garam. Selain itu mampu berkontribusi terhadap perekonomian kita,” tuturnya. Menperin juga mendorong PT UnichemCandi Indonesia terus memperluas usahanya, bahkan bisa menaikkan kapasitas produksi hingga 10 kali lipat, sehingga dapat memasok permintaan pasar dalam negeri. “Kami mendukung pabrik ini berkembang dan menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ujarnya. Direktur Utama PT UnichemCandi Indonesia Unn Harris menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya. “Melalui pembangunan pabrik baru ini, kami telah melakukan investasi pengolahan garam dengan proses washing dan refinery,” jelasnya.