Unik Suaranya, Merdu Pula Margin Labanya



KAYU dan bambu bisa diolah menjadi berbagai macam kerajinan. Salah satunya adalah kerajinan yang bisa menghasilkan suara unik, antara lain suara petir, suara air, suara kodok, sampai semacam suara terompet ala suku Dayak kalimantan bernama Degee Redoo. Enung Supartini, pemilik Uniq' Sound Art di Sumedang merupakan membuat kreasi ini. Awalnya, perempuan berusia 39 tahun asli Sumedang ini adalah seorang guru SMP di daerahnya. Kemudian ia bergabung di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) milik Emil Salim yang menyalurkan dana bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di Sumedang. Empat tahun bergelut di dengan UKM membuka mata Enung untuk membuka usaha sendiri. Pilihannya adalah kerajinan kayu. Ia memang sempat menjadi agen para UKM, sebelum akhirnya memutuskan membuka usaha sendiri pada 2004. Ia merekrut lima perajin kayu. "Saya sengaja fokus pada kerajinan suara, soalnya marjinnya lebih tebal," beber Enung. Hanya, ia memang harus kreatif untuk bisa menghasilkan kerajinan unik itu. Misalnya untuk menghasilkan kerajinan yang menghasilkan suarat petir, ia memakai bahan pipa kayu bekas gulungan benang di pabrik. Di salah satu ujung pipa ia tutup membran dari kulit domba. Kemudian ujung membran diberi semacam per. Jika digoyangkan terdengarlah suara petir. Enung membanderol produk ini Rp 15.000, padahal biaya produksinya hanya Rp 4.500. Margin yang tebal juga didapatkan dari produk bambu yang bisa mengeluarkan suara air. Enung menjualnya Rp 35.000, padahal biaya pembuatan cuma Rp 10.000. Sementara, Degee Redoo, semacam alat musik Dayak dari Kalimantan, ia jual seharga Rp 150.000. Padahal, biaya pembuatannya hanya Rp 75.000. "Namun karena keterbatasan, saat ini saya hanya sanggup memproduksi sekitar 100 unit saja per bulan," tandas Enung. Produk kreasi Uniq' rata-rata sekitar 2.000 unit per minggu dan umumnya sudah dipesan para eksportir dan pemilik showroom kerajinan di Jakarta, Bali, dan Yogya. "Karena keterbatasan, saya memang belum mampu mengekspor," ujar Enung. Enung memang beruntung. Karena ia menjadi salah satu mitra binaan Bank Mandiri, ia kerap diajak berpameran. Kebanyakan, pameran itu digelar di Jakarta dan Bandung. Dan, dari setiap pameran, Enung bisa meraup tambahan omzet minimal Rp 10 juta. Maka, tidak mengherankan kalau setiap bulannya wanita berjilbab ini mengaku bisa mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp 100 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: