Unika Atma Jaya Raih Prestasi Internasional sebagai PTS Terbaik Kedua di Indonesia



KONTAN.CO.ID - Proficiat! Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya raih prestasi internasional berdasarkan pemeringkatan Times Higher Education (THE) Interdisciplinary Science Rankings 2025. Unika Atma Jaya berhasil menjadi peringkat 2 universitas swasta terbaik di Indonesia.

Ditingkat internasional Unika Atma Jaya berhasil masuk kelompok peringkat 501-600 yang membuktikan kekuatan dalam bidang ilmu dan riset interdisipliner. Prestasi ini sejalan dengan visi Unika Atma Jaya yaitu menjadi perguruan tinggi terkemuka yang memiliki keunggulan akademik dan profesional di tingkat nasional dan internasional.

Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), menyampaikan rasa syukur atas pencapaian dan prestasi yang telah diraih, “Kami merasa bangga atas prestasi baru yang diraih dalam hal bidang akademik ini. Pencapaian baru ini menjadi cerminan komitmen kami untuk terus bertumbuh menuju Indonesia emas 2045 dengan meningkatkan keunggulan akademik melalui pendidikan berkualitas tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pencapaian ini membuktikan keunggulan mutu akademik dalam bidang ilmu interdisipliner yang memenuhi tuntutan di tingkat nasional dan internasional.”


THE Interdisciplinary Science Rankings adalah pemeringkatan dengan skala internasional yang diterbitkan oleh Times Higher Education (THE) yang bekerja sama dengan Schmidt Science Fellows. Sebanyak 749 universitas dari 92 negara/wilayah berpartisipasi dalam edisi perdana pemeringkatan ini. THE Interdisciplinary Science Rankings memberikan penilaian khusus pada perguruan tinggi yang memiliki kekuatan dalam bidang ilmu interdisplier, berdasarkan indikator: volume publikasi ilmiah, kualitas dan dampak penelitian, sitasi, pendapatan penelitian, dan reputasi internasional.

Prestasi ini sesuai dengan misi yang dijalankan oleh Unika Atma Jaya yaitu menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan seni budaya (IPTEKS).

“Kami terus mengupayakan kolaborasi lintas disiplin ilmu melalui penggabungan kekuatan dan keterampilan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah melalui solusi holistik, serta untuk mencari solusi terbarukan yang bersifat kreatif dan inovatif,” ujar Prof. Yuda, selaku Rektor Unika Atma Jaya.

Melalui pencapaian ini, sekali lagi Unika Atma Jaya membuktikan dirinya sebagai perguruan tinggi swasta yang mampu bersaing di ranah nasional maupun internasional. Melalui semangat persaudaraan sejati dan budaya kasih Unika Atma Jaya akan terus bersatu untuk menciptakan kampus dengan keunggulan akademik dan profesional melalui kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya (IPTEKS).

Tentang Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 kini memiliki 20 program studi sarjana (S1), 11 program Pascasarjana, 2 program doktoral dan 1 spesialis, serta 6 Prodi Profesi. Berbagai penghargaan telah diraih antara lain tahun 2024 meraih kategori tertinggi pada bidang Employability dalam QS World University Ranking, serta bintang lima untuk kategori online learning pada tahun 2020, versi lembaga peringkat dunia berbasis di London, QS Stars. Universitas Katolik Indonesia

Unika Atma Jaya memiliki tiga lokasi yaitu kampus, yaitu; Kampus Semanggi sebagai Excellence for Nation Development (pusat kajian Bisnis, Pemerintahan dan Masyarakat), Kampus Pluit sebagai Excellence for Health Development (pusat pendidikan Kedokteran dan Farmasi berkualitas internasional dan Rumah Sakit Atma Jaya), dan Kampus BSD sebagai Excellence for Human Development (pusat pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa).    

Baca Juga: Unika Atma Jaya Sambut 2.445 Mahasiswa Baru dengan Pendampingan Mahasiswa Intensif

Selanjutnya: Rupiah Terus Tertekan, Bakal Tembus ke Rp 16.000 per Dolar AS?

Menarik Dibaca: Deretan iPhone yang Tidak Didukung WhatsApp Mulai Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti