Unila bantu riset proyek Selat Sunda



JAKARTA. Universitas Negeri Lampung (Unila) dan PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) meneken kerjasama untuk riset pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS). Kerjasama ini dilakukan dalam bidang penelitian dan pengembangan, serta penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia, di KSISS.

Sugeng P. Harianto, Rektor Unila mengatakan, ada beberapa hal yang harus disiapkan dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 30 kilometer itu. Selain antisipasi gempa, pihaknya juga melakukan riset antisipasi meletusnya Gunung Krakatau. Karena itu, Unila akan menyediakan tenaga ahli terbaik dalam proses penelitian ini. "Tahapan riset yang dilakukan Unila mulai dari teknik geofisika, aspek lingkungan, dan pengembangan ekonomi wajib," jelas Sugeng di Jakarta, Kamis (12/7).

Ia menambahkan, adanya Jembatan Selat Sunda akan mampu menumbuhkan perekonomian Lampung dan daerah sekitarnya. Di samping itu, jembatan yang menghubungkan Sumatera dengan Jawa ini dinilai bermanfaat dari segi konektivitas. Sebab, bisa memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa, khususnya saat mudik dan balik Lebaran.


Direktur Utama PT Graha Banten Lampung Sejahtera Agung R. Prabowo menyambut baik dukungan penelitian dari Unila ini. "Dalam waktu dekat, PT Graha Banten Lampung Sejahtera juga akan menandatangani kerjasama dengan berbagai universitas negeri maupun swasta," ungkap Agung. Sementara Menko Perekonomian Hatta Rajasa membantah telah meneken persetujuan revisi beleid Jembatan Selat Sunda. "Putusan revisi jadi atau tidak saja belum ada, apalagi poin-poinnya," ujarnya, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dadan M. Ramdan