Unilever Indonesia Terima Apresiasi KLHK RI atas Upaya Pengurangan Sampah Plastik



KONTAN.CO.ID - Unilever Indonesia masuk 20 perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan retail yang diapresiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) atas konsistensi mewujudkan Peta Jalan Pengurangan Sampah. Unilever Indonesia sejak lama telah menjalankan berbagai program untuk mengumpulkan, mengurangi, dan mengelola sampah plastik yang menjadi bagian penting dari strategi Perusahaan. Di Tahun 2023, Perusahaan mencatatkan angka pengumpulan dan pengelolaan sampah plastik sebesar 56.159 Ton, lebih dari yang digunakan untuk menjual produk-produk Perusahaan. 

Apresiasi ini menjadi bentuk pengakuan terhadap komitmen jangka panjang Perusahaan dalam mengadvokasi kebijakan sekaligus mengedepankan penanganan isu sampah plastik sebagai salah satu agenda keberlanjutan untuk mendorong Indonesia yang lebih hijau dan lestari.  

Rosa Vivien Ratnawati, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK RI menyampaikan, “Persoalan sampah plastik yang semakin pelik harus ditangani bersama oleh semua sektor termasuk Pemerintah dan pelaku usaha.


Untuk itu, KLHK RI mengeluarkan Permen LHK Nomor 75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. Apresiasi ini ditujukan kepada beberapa pelaku usaha termasuk Unilever Indonesia yang konsisten dalam menjalankan peran dan tanggung jawab tersebut. Kami mengapresiasi konsistensi Unilever Indonesia dalam merealisasikan sejumlah target pengurangan sampahnya.”

KLHK RI memberikan apresiasi kepada 20 perusahaan FMCG & Retail dalam mewujudkan pengurangan sampah kemasan oleh produsen sebagai bentuk Extended Producer Responsibility (EPR). Unilever Indonesia adalah satu dari sedikit Perusahaan yang telah menyerahkan Peta Jalan Pengurangan Sampah ke KLHK RI pada tahun 2021 berisi strategi penanganan sampah plastik dari hulu ke hilir.

Di hulu, Unilever Indonesia berfokus menerapkan ekonomi sirkular dengan melakukan inovasi kemasan yang menggunakan lebih sedikit plastik, atau plastik yang dapat didaur ulang. Di tengah, Perusahaan secara konsisten melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah.

Sementara di hilir, mendorong pemanfaatan limbah plastik sebagai sumber energi terbarukan. Seluruh strategi ini melibatkan kolaborasi bersama Pemerintah, swasta, hingga masyarakat yang memiliki peran penting terhadap pengelolaan sampah kemasan plastik setelah pemakaian.

Nurdiana Darus, Head of Sustainability and Corporate Affairs of Unilever Indonesia menerangkan, “Perusahaan memiliki rekam jejak yang panjang dalam mewujudkan agenda keberlanjutan, Unilever kini sedang memasuki era  ketiga dengan ‘Growth Action Plan (GAP) Sustainability Goals’.

Dengan target yang ambisius namun lebih realistis, kami akan melakukan lebih banyak aksi berdasarkan urgensi dengan berfokus pada empat isu: iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian. Dalam pengimplementasiannya, kami mengintegrasikan agenda keberlanjutan dan bisnis demi terwujudnya lingkungan yang lebih hijau dan lestari sambil terus bekerja secara sistemik untuk memberikan dampak yang lebih menyeluruh.”

“Ke depannya, Unilever Indonesia akan terus berupaya meminimalisir limbah plastik dan memaksimalkan penggunaan kembali atau menggunakan bahan daur ulang untuk mendukung terciptanya ekonomi sirkular. Selain itu, Perusahaan juga akan menjalin kolaborasi yang mendukung terciptanya perubahan perilaku pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, serta aktif mengadvokasi sesama pelaku usaha untuk menjalankan praktik bisnis secara berkelanjutan – khususnya dalam hal penanganan sampah plastik – sebagai upaya bersama menuju Zero Waste Zero Emission 2050,” tutup Nurdiana.

Tentang Unilever

Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Beauty & Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition dan Ice Cream yang produknya digunakan oleh 3.4 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara. Kami memiliki 128.000 karyawan dan menghasilkan penjualan sebesar €59,6 miliar pada tahun 2023.     Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4,000 karyawan dan delapan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.  

Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit).  

Baca Juga: Pepsodent & Halodoc Hadirkan Konsultasi Dokter Gigi Kredibel, Mudah Diakses& Efisien

Selanjutnya: Kepada Hakim, Sandra Dewi Mengaku Jet Pribadi Itu Hanya Gosip

Menarik Dibaca: Rekomendasi Sektor Saham Menarik dari MAMI Di Era Suku Bunga Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti