KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk akan membeli aset berupa mesin untuk produksi kecap dan bumbu masak lainnya. Aset tersebut dibeli oleh PT Unilever Enterprises Indonesia (UEI). Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Padwestiana Kristanti dalam keterbukaan informasi di BEI memaparkan jika pembelian aset mesin UNVR bernilai Rp 41,51 miliar. Nilai transaksi tersebut belum termasuk pajak pertambahan nilai atau pajak yang berlaku. Transaksi yang dilakukan kedua perusahaan adalah transaksi afiliasi yang wajib diumumkan dalam keterbukaan informasi kepada masyarakat. Tidak hanya itu, transaksi ini harus disampaikan dalam dokumen yang menunjukkan pendapat kewajaran dari penilai indepeden kepada OJK paling lambat dua hari kerja.
Baca Juga: Asing Banyak Menjual Saham Ini di Tengah Kenaikan IHSG Kemarin Unilever Enterprises Indonesia adalah perusahaan afiliasi dari UNVR. Dimana pemegang saham utama dari UNVR yakni Unilever Indonesia Holding BV merupakan pemegang saham utama dari Unilever Enterprises Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%. Namun transaksi ini bukan transaksi material karena nilainya tidak melebihi 20% dari ekuitas. Dimana per 31 Desember 2023, ekuitas Unilever Indonesia Rp 3,38 triliun. "Oleh karena tidak wajib memperoleh persetujuan RUPS namun wajib mengumumkan keterbukaan informasi," terang Padwestiana. Transaksi jual beli mesin produksi ini diteken pada tanggal 28 Juni 2024. Padwestiana memaparkan, pembelian aset mesin untuk keperluan produksi kecap dan bumbu masakan lain berlokasi di Subang. Manajemen Unilever Indonesia dalam rilis memaparkan jika UNVR selambat-lambatnya harus membayar 14 kalender sejak transaksi ditandatangani di 28 Juni 2024. Sementara Unilever Enterprises Indonesi menyerahkan mesin kepada UNVR selambat-lambatnya tiga bulan sejak perjanjian diteken. Dalam keterbukaan informasi, Unilever Indonesia memaparkan selama ini mereka menyewa mesin dari UEI yang digunakan untuk memproduksi kecap Bango. Menurut UNVR, pembelian aset mesin dari UEI akan membantu kinerja perusahaan. Dari transaksi pembelian mesi akan mendapatkan penghemat biaya tahunan yang akan didapatkan dari selisih biaya sewa dengan biaya penyusutan yang lebih rendah. "Dengan adanya penghematan biaya produksi tersebut diharapkan UNVR dapat menggunakan menunjang inovasi yang lebih produktif untuk mendorong pertumbuhan penjualan kecap Bango ke depannya," terang Padwestiana.
Keuntungan lain yang didapat UNVR adalah proses produksi dan operasional menjadi lebih lincah, efektif dan efisien. Sebab sebelum transaksi pembelian mesin tersebut, operasional mesin dan perawatan mesin untuk produksi kecap Bango tergantung UEI sebagai pihak yang menyewakan mesin.
Baca Juga: Kinerja Emiten Kecantikan Masih Penuh Tantangan, Cek Rekomendasi Sahamnya Sehingga jika terjadi kendala operasional atau kerusakan mesin dalam proses produksi akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penanganan hal tersebut. Ini karena tim produksi UNVR harus berkoordinasi UEI untuk menangani kendala tersebut. Harapannya inovasi dari produksi juga lebih mudah dan cepat jika membeli mesin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana