KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) menjadi salah satu pemberat (
laggard) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham emiten barang konsumer ini turun 12,5% ke level Rp 7.350. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan meski harga saham UNVR tergerus di tahun 2020, namun perbaikan daya beli masyarakat di tahun 2021 bakal menjadi katalis positif bagi Unilever Indonesia. "Untuk tahun ini perbaikan dari daya beli masyarakat dan juga kepercayaan diri masyarakat terhadap membaiknya ekonomi selepas distribusi vaksin tentu menjadi harapan bagi pelaku bisnis," jelas Okie, Senin (4/1).
Hingga kuartal III-2020, Okie melihat laba bersih Unilever Indonesia telah mencapai 67% dari proyeksi Pilarmas Investindo Sekuritas. Tahun 2020 UNVR diprediksi dapat mencatat kenaikan laba bersih sebesar 3,84% secara tahunan (yoy).
Baca Juga: Begini prospek saham BBNI dan BMRI yang jadi pemberat IHSG di 2020 Sementara itu di 2021, pendapatan UNVR diprediksi tumbuh 4,4% dan laba bersih tumbuh 5,7%.
Sebagai gambaran, di tahun 2019, UNVR mengantongi pendapatan Rp 42,92 triliun dan laba bersih Rp 7,39 triliun. Okie melihat di 2021 produk
home and personal care masih mendominasi pendapatan UNVR. Namun jika mengacu pada kinerja historis pertumbuhannya berpotensi melambat. Perlambatan pertumbuhan juga diproyeksikan terjadi pada segmen f
oods and refreshment. Meski begitu, Okie masih merekomendasikan saham UNVR dengan target harga Rp 8.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi