Unilever Indonesia (UNVR) menyebut inovasi bisa membuat bisnis mamin tumbuh



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksikan tahun ini pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) stagnan antara 8% sampai 9%. Momentum pemilu dinilai tak akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan mamin.

Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Sancoyo Antarikso mengatakan, inovasi yang akan menjadi pemicu pertumbuhan industri mamin perusahaan. "Yang jelas kami akan terus bekerja keras men-serve consumer kami, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja kami," ungkap Sancoyo kepada Kontan.co.id, Jakarta, Selasa (8/1).

Segmen makanan dan minuman UNVR menyumbang pertumbuhan bisnis sebesar Rp 10,14 triliun. Atau turun tipis 0,09% yoy pada kuartal III tahun 2018. Sementara itu PT Kino Indonesia Tbk (KINO) memproyeksi bahwa tahun politik tidak akan membawa dampak yang besar untuk industri makanan dan minuman. "Jadi dampak pemilu tidak akan berpengaruh banyak," terang Presiden Direktur KINO Harry Sanusi.


Tahun ini KINO menargetkan pertumbuhan penjualan berkisar 10% hingga 12%. Pada kuartal III tahun 2018 penjualan mamin Perseroan mencapai sekitar Rp 1,10 triliun. "Kami menargetkan growth yang cukup konservatif, dikisaran 10-12%. Karena penjualan kami di sektor ini didominasi oleh brand cap kaki tiga yang merupakan minuman seasonal yang akan terjual lebih banyak yaitu di musim panas," jelas Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini