JAKARTA. Menyusutnya margin laba bersih sepanjang tahun ini membuat PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) harus mencari cara untuk memulihkan kinerjanya. Menyiasati hal ini, perseroan kembali menaikkan harga jual rerata atau Average Selling Price (ASP) sebesar 5% di bulan ini. Dengan begitu, UNVR tercatat sudah menaikkan harga jual sebesar dua kali sepanjang tahun ini. Pada bulan Maret lalu, UNVR terpaksa menaikkan harga jual sekitar 5% karena ada tekanan dari kenaikan ongkos bahan baku. Dia mengatakan, kenaikan harga produk itu dilakukan hampir di seluruh produk UNVR, baik produk home and care, ataupun produk food and beverages. "Hari Senin lalu (15/9), kami menaikkan lagi harga jual sebesar 5% di seluruh produk," ujar Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, di Jakarta, Kamis (18/9).
Unilever kembali mengerek harga jual 5%
JAKARTA. Menyusutnya margin laba bersih sepanjang tahun ini membuat PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) harus mencari cara untuk memulihkan kinerjanya. Menyiasati hal ini, perseroan kembali menaikkan harga jual rerata atau Average Selling Price (ASP) sebesar 5% di bulan ini. Dengan begitu, UNVR tercatat sudah menaikkan harga jual sebesar dua kali sepanjang tahun ini. Pada bulan Maret lalu, UNVR terpaksa menaikkan harga jual sekitar 5% karena ada tekanan dari kenaikan ongkos bahan baku. Dia mengatakan, kenaikan harga produk itu dilakukan hampir di seluruh produk UNVR, baik produk home and care, ataupun produk food and beverages. "Hari Senin lalu (15/9), kami menaikkan lagi harga jual sebesar 5% di seluruh produk," ujar Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, di Jakarta, Kamis (18/9).