Unilever melihat pandemi corona mengubah kebiasaan konsumen, apa itu?



KONTAN.CO.ID - HAGUE. Raksasa konsumen Anglo-Belanda, Unilever, melaporkan adanya sedikit kenaikan dalam penjualan di kuartal pertama. Perusahaan konsumen itu juga mengatakan bahwa virus corona telah menyebabkan penjualan produk higiene meroket, sementara penjualan es krim terpuruk dalam.

Mengutip Arab News, perusahaan yang memproduksi es krim Magnum ini, mencatatkan penjualan naik 0,2% menjadi US$ 13,3 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun Unilever memangkas prospeknya untuk tahun ini, dan harga sahamnya turun tajam di Amsterdam.


Baca Juga: Banyak diincar masyarakat, Unilever: Distribusi es krim Vienetta sedikit terkendala

"Penyakit COVID-19 memiliki dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada orang dan ekonomi di seluruh dunia," jelas kepala eksekutif Unilever Alan Jope. Dia menambahkan, ada perubahan atas pola permintaan dari konsumen.

Mengutip Arab News, krisis global menyebabkan peningkatan dalam penjualan produk-produk higienis dan makanan di rumah, dikombinasikan dengan beberapa stok rumah tangga, dan penghentian konsumsi di luar rumah, yang sangat memengaruhi layanan makanan dan bisnis es krim kami,” katanya.

Unilever, yang berbasis di London dan Rotterdam, mengatakan bahwa penjualan produk-produk pembersih kulit terus meningkat, karena otoritas kesehatan menekankan pentingnya mencuci tangan. Permintaan pembersih rumah seperti pemutih Cif dan Domestos juga kuat, seperti halnya untuk apa yang disebut perusahaan sebagai "produk makanan rumahan" seperti mayones Hellman.

Baca Juga: Ini dampak virus corona ke Kino Indonesia (KINO) dan Unilever Indonesia (UNVR)

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie