JAKARTA. Produsen barang konsumsi PT Unilever Tbk berencana menggenjot pasar perawatan pribadi alias personal care di dalam negeri. Salah satunya melalui penetrasi pasar deodoran pria yang selama ini masih rendah. Senior Brand Manager Rexona Unilever, Memoria Dwi Prasita bilang, di Indonesia, baru sekitar 30% pria yang menggunakan deodoran. Artinya, "Pasar masih terbuka cukup besar," jelasnya, Selasa (2/7). Menurut Memoria, harga deodoran yang kian terjangkau membuat penetrasi pasar deodoran ke depan bakal meningkat pesat. Apalagi, Memoria yakin, penjualan deodoran pria tak akan terganggu oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Unilever menggenjot pasar produk deodoran
JAKARTA. Produsen barang konsumsi PT Unilever Tbk berencana menggenjot pasar perawatan pribadi alias personal care di dalam negeri. Salah satunya melalui penetrasi pasar deodoran pria yang selama ini masih rendah. Senior Brand Manager Rexona Unilever, Memoria Dwi Prasita bilang, di Indonesia, baru sekitar 30% pria yang menggunakan deodoran. Artinya, "Pasar masih terbuka cukup besar," jelasnya, Selasa (2/7). Menurut Memoria, harga deodoran yang kian terjangkau membuat penetrasi pasar deodoran ke depan bakal meningkat pesat. Apalagi, Memoria yakin, penjualan deodoran pria tak akan terganggu oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.