KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) telah mengalami kemajuan dan perlahan bangkit seiring menguatnya fundamental dalam tiga tahun terakhir. Fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan upaya bertransformasi serta memperkuat merek-merek inti menjadi beberapa fokus utama Perseroan. UNVR memperluas portofolio nya untuk menjangkau segmen lebih atas (premium) maupun bawah (value), Perusahaan juga meningkatkan tingkat investasi pada merek-merek nya dari 5,5% menjadi 8%. Upaya lain yang dilakukan adalah peningkatan efisiensi operasional serta melakukan pengelolaan modal kerja yang baik serta memastikan produktivitas kas nya mencapai lebih dari 100%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR) dari Sejumlah Analis Selama periode Juli-September 2023, Unilever berhasil membukukan penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3%
quarter-on-quarter (QoQ) dan volume domestik naik 4,3% QoQ Pengamat Pasar Modal, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, menilai dengan kinerja positif di Q3, menjadi indikasi bahwa kepemimpinan manajemen telah berhasil menjaga market dan memperkuat posisi di tengah persaingan ketat di sektor FMCG. Bagi Reza, sebagai pemimpin pasar, produk Unilever tercatat dari hulu ke hilir dan semuanya dibutuhkan keluarga. Sehingga, meski ekonomi lesu orang tetap membutuhkan untuk kebutuhan sanitasi dan kebutuhan rumah tangga lainnya setiap hari. Kinerja Unilever yang terjaga positif ditopang variasi produk perseroan yang sudah terdiversifikasi. Apalagi, banyak produk baru yang diluncurkan untuk menjaga dominasi pasar.
Baca Juga: Fokus Kejar Pangsa Pasar, Unilever Bongkar Jajaran Direksi Bagi Reza, salah satu sektor potensi yang bisa dikelola dengan lebih baik, di segmen pasar menengah yang jumlahnya sangat banyak. Meskipun daya beli di segmen premium lebih terjaga dan stabil, Unilever tetap perlu memastikan keseimbangan kontribusi dari setiap segmen konsumen. "Kinerja Unilever ini kan cerminan kondisi perekonomian, apalagi daya beli masyarakat itu kan yang menopang pertumbuhan ekonomi, terutama dari konsumsi rumah tangga," ucap Reza dalam keterangannya, Senin(30/10).
Ia menilai, manajamen di bawah Ira Noviarti yang sebentar lagi akan mendapat peran baru di Unilever, sudah cukup baik melakukan inovasi dan mampu membawa perusahaan melewati berbagai tantangan ekonomi, seperti pandemi. Ini dimungkinkan dengan strategi tepat dan diversifikasi produk. Misalnya, investasi dalam pengembangan varian pepsodent yang semakin beragam.
Baca Juga: CEO Baru Unilever Beberkan Rencana untuk Menyederhanakan Bisnis "Kemampuan manajemen menjaga pasar sudah baik, kita tentu tidak bisa berharap lompatan besar, karena Unilever memang sudah menguasai pasar, yang paling mungkin terus melakukan inovasi produk dan diversifikasi dan manajemen tentu saja harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi ekonomi," ucap Reza. Merilis dari pembaruan kinerja bisnis terkini, Indonesia memiliki peran strategis yang sangat penting bagi Unilever, dan untuk itu, mulai Januari 2024, model organisasi akan berubah menjadi pasar yang dikelola oleh Unit Bisnis. Ini adalah langkah yang signifikan untuk memberikan fokus dan fleksibilitas yang lebih besar dalam mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia. Terdapat 5 Unit Bisnis, yaitu
Beauty and
Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition, dan
Ice Cream. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto