Unit bisnis entertainment dan properti milik Northcliff Indonesia akan IPO akhir 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan private equity PT Northcliff Indonesia (NCI) serius mengantarkan anak usahanya untuk melantai di bursa lewat initial public offering (IPO). Direktur Utama PT Northcliff Indonesia Ery Sulistyo menyebut rencana itu akan direalisasikan sekitar akhir tahun ini.

Entitas anak NCI yang rencananya akan dilepas adalah PT Media Delapan Visual (Northcliff Media Entertainment) yang bergerak sebagai rumah produksi pembuatan film. Selain itu, Northcliff juga akan melepas entitas anaknya di sektor properti yaitu PT Northcliff Ekaland (Northcliff Development).

Penawaran perdana saham itu masih pada tahap pengkajian. Ery menyebut dirinya belum menunjuk underwriter. “Namun kami sudah tunjuk konsultan. Rencananya akan maju IPO dengan laporan keuangan September 2019 ini,” tutur Ery, Kamis (25/7).


NCI berharap bisa meraih duit segar senilai total Rp 1 triliun. Rinciannya, sekitar Rp 50 miliar-Rp 100 miliar didapat dari IPO Northcliff Media Entertainment. Sedangkan Northcliff Ekaland berharap bisa mendapatkan sekitar Rp 900 miliar-Rp 950 miliar. 

“Jumlah saham yang dilepas masing-masing sekitar 20% untuk media dan properti,” imbuh Ery.

Lebih lanjut, Ery memaparkan mengenai rencana bisnis kedua entitas anak tersebut pasca IPO. Khusus untuk lini bisnis rumah produksi, Ery mengatakan pihaknya melihat potensi cukup besar terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia. “Apalagi kalau saya lihat, concern pemerintah akan mengembangkan industri kreatif sebagai tulang punggung perekonomian kita,” ujarnya.

Rencananya dana IPO NCI Media dan Entertainment digunakan mereka untuk memproduksi sekitar lima film. “Genrenya macam-macam mulai dari thriller, komedi hingga drama,” tutur Ery. 

Selain produksi film, lini entertainment NCI juga akan menyelenggarakan berbagai oerhelatan musik kelas internasional.

Sedangkan dari lini properti, Ery menyebut entitas bisnisnya memiliki karakteristik tersendiri. Menurutnya, Northcliff Ekaland menggunakan strategi distress development.  “Jadi kami ambil aset-aset properti perusahaan yang ngadat di beberapa kota, terutama hotel dan condotel, dan lalu kami kembangkan,” imbuh Ery.

Dengan strategi itu, NCI Ekaland bisa mendapatkan aset dengan harga lima tahun hingga 10 tahun lalu sehingga keuntungan yang diraih bisa lebih optimal.

Saat ini, Northcliff Ekaland memiliki beberapa aset di sembilan kota. “Terdekat kita akan luncurkan produk kita di Ciawi dan Semarang,” tandasnya.  Ke depan ia berharap bisa meluaskan bisnis hingga ke 23 tempat di Indonesia.

Ery mengatakan lini bisnis properti NCI merupakan lini bisnis yang defensif. Ia mengaku, akan sangat agresif untuk mengembangkan NCI Ekaland. “Karena kami kejar booming properti di tahun 2024,” sebut Ery. Hingga saat ini, NCI Ekaland disebutnya memiliki aset senilai Rp 1 triliun.

Selain mengantarkan kedua entitas anaknya IPO, NCI masih akan terus mengakuisisi beberapa perusahaan lain. Ery mengaku pihaknya sedang dalam tahap due diligence dengan sebuah perusahaan consumer goods.

Ery mengatakan perusahaan itu adalah produsen makanan ringan. Meski begitu perusahaan tersebut bukanlah perusahaan yang listed di bursa. Ery menyebut pihaknya sudah menyiapkan duit sekitar Rp 200 miliar untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi