Unit kedua pembangkit POWR sudah produksi listrik



KONTAN.CO.ID - Unit kedua pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk di Babelan sudah berhasil memproduksi listrik. Dengan demikian, total kapasitas terpasang Cikarang Listrindo saat ini mencapai 1,144 MW. Emiten berkode saham POWR ini mengatakan, dengan beroperasinya unit kedua ini akan menambah kemampuan perusahaan dalam memperbaiki kualitas layanannya dan memenuhi permintaan pelanggan dari lima kawasan industri di Cikarang.

Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik batubara di Babelan tersebut dialirkan ke kawasan industri dengan jalur transmisi 150 kV yang membentang sejauh 30 kilometer. Pengaliran listrik ini ditopang oleh 101 buah menara transmisi, yang membelah 7 kecamatan dan 13 desa di kabupaten Bekasi.

"Pencapaian ini merupakan tonggak baru sejarah Perseroan (karena merupakan jenis pembangkitan  baru). Kami juga puas dengan hasil operasi dari kedua unit pembangkit listrik ini. Kami berterima kasih atas kinerja yang baik serta dukungan dari seluruh karyawan, kontraktor, pemasok, institusi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan," jelas Christanto Pranata, Sekretaris Perusahaan.


Dia menambahkan, "Keberhasilan unit kedua dalam menghasilkan listrik merupakan langkah ke depan yang penting bagi Perseroan untuk selalu dapat menyediakan tenaga listrik yang andal dan terbaik dalam melayani kebutuhan listrik dari pelanggan kawasan industri.”

Dalam pemilihan peralatan, pembangkit listrik berbahan bakar batubara milik Perseroan ini menggunakan  peralatan dengan kualitas terbaik dari pemasok andal berskala internasional. Untuk pembangkit uap, perseroan menggunakan boiler dengan teknologi  Circulating Fluidized Bed (CFB) yang dipasok oleh Valmet  Technologies Oy (Valmet). Valmet merupakan pemasok  boiler terdepan dari Finlandia dan memiliki  pengalaman di industri ini 220 tahun.

Teknologi CFB merupakan teknologi yang relative lebih baru, yang dikembangkan sejak tahun 19851, dibanding tipe Pulverized Coal (PC)  boiler atau boiler tradisional.

Boiler ini dirancang untuk mampu menghasilkan pembakaran dengan level emisi yang rendah, bahkan lebih  rendah dibandingkan dengan standar yang di syaratkan oleh  World Bank group dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Boiler ini juga dilengkapi dengan ESP (Electrostatic Precipitator) untuk mengurangi emisi partikel ke udara. Perseroan menggunakan turbin uap yang dipasok oleh Siemens AG, Jerman. Siemens merupakan salah  satu produsen energi terkemuka yang menghasilkan produk yang andal, berteknologi tinggi dan memiliki pengalaman lebih dari satu abad. Siemens juga terus melakukan pengembangan secara kontinu untuk memperbaiki teknologinya sehingga menjadi semakin andal dan efisien.

Cikarang Listrindo sebelumnya telah menggunakan turbin uap Siemens untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (combined cycle) di Jababeka sejak tahun  2011. "Perseroan puas dengan kinerja turbin uap dari Siemens tersebut, karena dapat menghasilkan performa yang terbukti andal serta kualitas pelayanan yang sangat baik," jelas Christanto.

Informasi saja, saat ini, unit pertama dari pembangkit listrik batubara telah beroperasi dengan kapasitas  baseload.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie