Unit Syariah Bank Konvensioanl Optimistis Membidik Pertumbuhan Pembiayaan di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pembiayaan perbankan syariah pada 2023 akan tumbuh 14%-16% pada tahun ini. Sejalan dengan proyeksi tersebut, unit usaha syariah (UUS) dari bank konvensional terus membidik pertumbuhan pembiayaan di sepanjang tahun 2023.

Misalnya saja PT Bank Central Asia (BCA) Syariah yang mengaku tetap mempertahankan pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas. Tahun ini BCA Syariah membidik pertumbuhan pembiayaannya di kisaran 10%-12% untuk tahun 2023.

Strategi yang disiapkan BCA Syariah untuk mempertahankan pembiayaan yang berkualitas, yakni di antaranya penyaluran pembiayaan yang menyasar pada sektor industri yang potensial dengan memanfaatkan rantai pasok pada ekosistem nasabah existing dan Grup BCA serta pembiayaan pada sektor usaha yang berkelanjutan.


"Dalam setiap penyaluran pembiayaan, BCA Syariah senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian. NPF kita terjaga pada level 1,38% per Maret 2023," kata Yuli Melati Suryaningrum, Presiden Direktur Bank BCA Syariah kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Bank BJB Syariah Targetkan Pertumbuhan Pembiayaannya Hingga 17% pada 2023

Yuli merinci pembiayaan BCA Syariah di kuartal pertama 2023 mencatat pertumbuhan 16,2%(YoY) menjadi Rp 7,7 triliun. Komposisi pembiayaan terbesar terdapat pada segmen komersial yang berkontribusi sebesar 71,3%, diikuti oleh pembiayaan UMKM sebesar 22,6% dan pembiayaan konsumer sebesar 6,1%.

Dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan pembiayaan tertinggi terdapat pada pembiayaan konsumer yang tumbuh 95,9%(YoY) menjadi Rp 470,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di 2022 yang tercatat sebesar Rp 240,1 miliar.

"Sampai dengan triwulan pertama 2023, secara keseluruhan kinerja BCA Syariah tumbuh positif baik dalam segi aset, DPK dan pembiayaan," kata Yuli.

Dalam rinciannya, BCA Syariah mencatat pertumbuhan aset sebesar 16,2% (YoY) menjadi Rp12,5 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 20%(YoY) mencapai Rp9,3 triliun untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023.

Baca Juga: Danamon Mengumumkan Hasil Kinerja Keuangan Kuartal I Tahun 2023

Senada, Bank Permata Syariah mengaku optimistis untuk menargetkan pembiayaan dapat tumbuh sebesar 15% (YoY) di sepanjang tahun 2023. Terkait target ini, manajamen mengaku akan berusaha untuk mencapainya.

"Kami optimistis dan berusaha untuk pembiayaan dapat tumbuh di tahun 2023. Secara triwulan I-2023 pembiayaan Bank Permata Syariah menunjukkan pertumbuhan yang baik," kata Herwin Bustaman Direktur Bank Permata Syariah.

Jika melihat laporan kinerja keuangan Bank Permata Syariah hingga periode yang berakhir pada 31 Maret 2023, tercatat penyaluran pembiayaan syariah sebesar Rp 20 triliun, jumlah ini meningkat 23,76% (YoY) dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 16,16 triliun.

Rasio pembiayaan bermasalah secara bruto terhadap jumlah pembiayaan yang diberikan sebesar 1,51% per tanggal 31 Maret 2023, turun per kuartal dari sebelumnya 1,77% pada 31 Desember 2022.

Secara neto, rasio pembiayaan bermasalah pada tanggal 31 Maret 2023 adalah sebesar 0,73% turun dari rasio sebelumnya 1,47% pada 31 Desember 2022. Per Maret 2023, Bank Permata Syariah mencatat jumlah aset sebesar Rp 34,66 triliun, dan jumlah liabilitas Rp 33,41 triliun.

"Pembiayaan kami secara year to date (YtD) juga tumbuh sebesar 5,8%, sementara total aset kami juga tumbuh 6,1%," terang Herwin.

Baca Juga: Perbankan Syariah Catatkan Peningkatan Pendaftar Haji di Kuartal I 2023

PT Bank Jabar Banten Syariah, unit usaha syariah (UUS) dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 16%-17% di tahun 2023.

"Kami optimistis pada akhir tahun nanti bisa mencapai angka target pertumbuhan pembiayaan yang telah ditetapkan," kata Corporate Secretary Bank BJB Syariah, Roby Asmana.

Jika melihat laporan kinerja keuangan Bank BJB Syariah untuk waktu yang berakhir 31 Maret 2023, bank mencatat pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 7,75 triliun atau meningkat 18,89% (YoY) dari periode yang sama sebelumnya yakni Rp 6,52 triliun di 2022

Dalam rinciannya, konsumsi menjadi pembiayaan dominan yang disalurkan yakni sebesar Rp 4,8 triliun, disusul dengan pembiayaan modal kerja Rp 1,19 triliun, dan pembiayaan investasi Rp 1,13 triliun.

Melihat capaian tersebut, Roby mengatakan tren pembiayaan Bank BJB Syariah saat ini terus meningkat. "Pertumbuhan tersebut bahkan melebihi dari target yang telah kita tetapkan," katanya.

Baca Juga: BTN Syariah Raup Laba Rp 105 Miliar Kuartal I, Melonjak 40%

Sementara itu Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan pembiayaan minimal 15%(YoY) dengan nilai minimum tumbuh sebesar Rp 7 triliun di tahun 2023

Direktur CIMB Niaga Syariah Pandji P. Djajanegara mengatakan, di tahun ini pertumbuhan pembiayaan nantinya akan banyak di segmen pembiayaan konsumen dan pembiayaan korporasi.

Pada periode yang berakhir 31 Desember 2022, CIMB Niaga Syariah tercatat menyalurkan pembiayaan senilai Rp 47,19 triliun. Sementara itu jika melihat laporan keuangan di kuartal I-2023, CIMB Niaga Syariah telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 48,71 triliun.

"Kalau secara tahunan, pembiayaan kita naik 28% dari sebelumnya Rp 38 triliun per Maret 2022. Jadi dapat dikatakan pertumbuhannya baik dengan fokus pembiayaan untuk segmen konsumsi dan korporasi," kata Pandji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati