KONTAN.CO.ID - JAKARTA. United Airlines Holdings Inc. mengumumkan kerjasama dengan Starlink, perusahaan penyedia internet satelit yang dimiliki oleh SpaceX, untuk menyediakan layanan Wi-Fi dalam penerbangan. Dengan kesepakatan ini, United Airlines menjadi maskapai besar pertama di Amerika Serikat yang menggunakan sistem satelit tersebut, menempatkan Starlink sebagai pemasok utama untuk layanan Wi-Fi mereka. Kerjasama ini akan dimulai dengan uji coba layanan Wi-Fi pada awal tahun depan, sebelum diterapkan secara penuh pada penerbangan penumpang pada tahun 2025.
Layanan Starlink nantinya akan tersedia secara gratis di seluruh armada pesawat United yang berjumlah lebih dari 1.000 unit, baik pada layar di belakang kursi maupun perangkat elektronik pribadi penumpang.
Inovasi Layanan Wi-Fi di Udara
Dalam beberapa tahun terakhir, maskapai penerbangan telah berupaya untuk menyediakan layanan Wi-Fi yang cepat dan andal, menggantikan layanan Wi-Fi yang sering lambat dan tidak stabil, yang selama ini menjadi keluhan penumpang.
Baca Juga: Pemerintah Brasil Sita Rekening Perusahaan Musk Sebesar US$3,3 Juta Dengan semakin luasnya kapasitas satelit, layanan internet di pesawat kini mendekati kualitas yang biasa dirasakan di darat, sebuah fitur yang sangat diharapkan oleh penumpang liburan maupun pelaku bisnis. Caleb Henry, Direktur Riset di Quilty Space, menyebut kesepakatan ini sebagai "momen penting" bagi Starlink. Menurutnya, Starlink memang lambat mendapat pelanggan di sektor penerbangan dibandingkan dengan sektor konsumen dan maritim, namun kesepakatan dengan United Airlines ini akan menjadi titik balik yang signifikan. “Sebagai maskapai terkemuka, keputusan United ini pasti akan menarik perhatian maskapai lain,” ujarnya.
Dampak terhadap Penyedia Wi-Fi Pesaing
Pengumuman ini berdampak besar terhadap saham para penyedia Wi-Fi pesaing. Saham Viasat Inc. merosot 14%, yang merupakan penurunan intraday terbesar dalam sebulan terakhir, sementara saham Gogo Inc. turun 3,1%. Di sisi lain, saham United naik 2,1% setelah pengumuman tersebut. Keputusan United untuk beralih ke Starlink bermula dari evaluasi mereka terhadap opsi pengganti Intelsat’s Gogo pada pesawat regional mereka, di mana kontrak dengan Gogo akan berakhir tahun depan.
Baca Juga: Penerbangan Luar Angkasa Komersial Pertama Sukses Dilakukan Linda Jojo, Chief Customer Officer United, menjelaskan bahwa saat maskapai meninjau jaringan rute global mereka meliputi Samudra Pasifik, Atlantik, dan wilayah lainnya mereka menemukan bahwa cakupan Starlink jauh lebih unggul daripada layanan yang ada. Jojo juga menyatakan bahwa otoritas regulasi federal masih harus menyetujui penggunaan Starlink di pesawat tertentu dan proses instalasi oleh United. Maskapai ini telah berbicara dengan penyedia layanan broadband lainnya seperti Panasonic, Viasat Inc., dan Thales SA terkait peralihan ke Starlink, namun belum menyelesaikan proses penghentian layanan dari penyedia lama tersebut.
Wi-Fi Gratis sebagai Standar Baru
Meskipun ada perdebatan di United mengenai apakah akan memungut biaya untuk layanan Wi-Fi, Jojo menegaskan bahwa “Wi-Fi gratis semakin menjadi harapan, di mana pun Anda berada.” Starlink, yang merupakan inisiatif internet dari ruang angkasa oleh SpaceX, menggunakan lebih dari 6.300 satelit yang mengorbit rendah di sekitar Bumi. Dengan berada di orbit yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem internet satelit lainnya, Starlink mampu mengurangi latensi, karena jarak yang harus ditempuh sinyal antara Bumi dan satelit lebih pendek.
Baca Juga: Pengguna Media Sosial Bluesky Melonjak Pasca X Dilarang Beroperasi di Brasil Di Amerika Serikat, hanya Hawaiian Holdings Inc. dan maskapai charter publik JSX yang saat ini menggunakan Starlink. Namun, pengamat industri, Louie DiPalma, seorang analis di William Blair, memprediksi bahwa Starlink akan meraih pangsa pasar terbesar di sektor penerbangan dalam dekade mendatang berkat kesepakatan bersejarah dengan United ini, meskipun Viasat kemungkinan masih akan menjadi pemimpin pasar dalam lima tahun ke depan. Proses penerapan Starlink di seluruh armada United diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga tahun karena masih menunggu persetujuan regulasi. Hal ini membuat dampak finansial dari kerjasama ini bagi Starlink belum akan terasa signifikan dalam dua tahun ke depan.
Fitur Layanan Starlink di Penerbangan United
Layanan Starlink dari gerbang-ke-gerbang di pesawat United akan memungkinkan penumpang untuk mengakses layanan streaming pribadi, berbelanja secara online, serta menghubungkan beberapa perangkat sekaligus. Selain itu, penumpang dapat mengunduh, mengedit, dan mengirim dokumen secara real-time selama penerbangan.
Baca Juga: Elon Musk Lakukan Blunder US$13 Miliar, Wall Street Tetap Tertarik Bekerja Sama "Segala sesuatu yang bisa Anda lakukan di darat, segera bisa Anda lakukan di pesawat United pada ketinggian 35.000 kaki," ujar Scott Kirby, CEO United, dalam pernyataan resminya. Di luar Amerika Serikat, Starlink telah digunakan oleh Qatar Airways QCSC dan Air Baltic Corp. Selain itu, Air New Zealand Ltd. dan ZIPAIR Tokyo Inc. juga telah mengumumkan kesepakatan dengan perusahaan tersebut.
Editor: Handoyo .