KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan consumer goods, PT United Family Food (Unifam) menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan double digit di akhir tahun ini. Head of Human Capital and Corporate Affairs Unifam Windy Prastiwi mengatakan Unifam berkomitmen untuk mencapai hasil yang terbaik dan berkelanjutan bagi perusahaan dan akan terus melakukan evaluasi yang cermat terhadap kondisi pasar dan berupaya untuk merespons perubahan dengan cepat. “Kami berharap perusahaan dapat mencapai pertumbuhan double digit di akhir tahun ini,” katanya saat dihubungi Kontan, Jumat (13/10).
Untuk mencapai target tersebut Windy mengungkap Unifam memiliki beberapa strategi. Yang pertama adalah dengan memperkuat brand pillar. Dimana setiap brand berorientasi pada billion dollar brand.
Baca Juga: Begini Strategi United Family Food (Unifam) Capai Pertumbuhan Bisnis pada Tahun 2023 “Caranya lewat berbagai channel komunikasi seperti komunikasi tv, digital marketing, promotion material,” ungkapnya. Yang kedua adalah dengan cara memperluas dan memperdalam jaringan distribusi produk. Yang ketiga dengan meningkatkan availability dan visibility produk di pasar -pasar negara tujuan ekspor. “Saat ini kita ada 20-an negara tujuan ekspor,” ungkapnya. Yang keempat adalah dengan cara membangun jaringan distribusi di negara-negara subsidiary serta membangun
awareness sebagai brand yang mewakili Indonesia “Lalu kita pakai strategi
see a need, fill a need. Dan juga mengikuti
trade show yang disediakan oleh Pemerintah RI,” jelasnya. Kemudian terkait kinerja keuangan, Windy mengatakan selama tahun 2023, Unifam memiliki kinerja positif dengan produk confectionery masih menjadi penopang utama penjualan Unifam di tahun 2023. “Dukungan pangsa pasar baik dari dalam dan luar negeri (ekspor) yang kuat dan penerimaan produk menjadi penopang pertumbuhan Unifam,” ungkapnya. Perusahaan juga melihat permintaan produk-produk makanan dan minuman di Indonesia yang terus naik setiap tahunnya. Dimana hal ini merupakan sinyal positif dan menandakan bahwa produk-produk makanan & minuman buatan Indonesia memiliki kualitas yang bagus sehingga diminati oleh masyarakat. “Sampai kuartal kedua kami mencatat pertumbuhan bisnis sebesar 15%-20%. Dan kami berharap pertumbuhan ini masih terus berlangsung sampai akhir tahun 2023,” ujarnya.
Baca Juga: Walau pandemi, Unifam eksis di pasar lokal dan rajin ekspor, begini strateginya Lalu, terkait ekspansi yang dipersiapkan Unifam hingga akhir tahun ini Windy mengatakan Unifam berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produk-produk baru berkualitas. “Kami tentu akan ada produk-produk baru, ada tim
new product development dan
pipe planning. Kami dalam pipeline 3-5 tahun ke depan sudah ada rencana untuk meluncurkan sekitar 2-3 produk baru setiap tahunnya,” jelas Windy. Lalu terkait kendala produksi, Windy mengatakan sebagai industri yang bergerak di sektor Fast-moving Consumer Goods (FMCG), inflasi masih menjadi salah satu PR bagi perusahaan. “Dengan kondisi inflasi yang terjadi, penting bagi perusahaan FMCG untuk teliti dalam mengatasi kenaikan harga bahan baku ataupun biaya logistik yang dapat berpengaruh pada produk,” katanya.
Dengan keadaan tersebut, perusahaan membutuhkan penanganan yang sangat jeli dan harus pintar melihat kondisi dalam melakukan
cost efficiency untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi Unifam tetap kompetitif. “Yang bisa kami lakukan sekarang adalah meningkatkan
operational excellence. Bagaimana membuat pola pembelian bahan baku yang optimal, kami amankan dengan kuantitas yang lebih besar dan
future buying, sehingga harga tetap baik dan kompetitif,” katanya. “Yang terpenting bukan yang terkuat yang akan survive, atau yang terpintar tapi yang paling adaptable dengan cepat, yang paling lincah itulah yang akan survive,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi