KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) resmi merambah bisnis tambang nikel melalui perusahaan terkendalinya yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN).  United Tractors  mengambil alih dua perusahaan di sektor nikel, yakni PT Stargate Pacific Resources yang bergerak di bidang tambang mineral nikel dan PT Stargate Mineral Asia yang bergerak di bidang smelter nikel.

Adapun, lewat akuisisi tersebut, nilai transaksinya mencapai US$ 271,82 juta atau setara dengan Rp 4,27 triliun.  

Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengatakan pengembangan bisnis ke tambang nikel ke depan merupakan bagian dari rencana perseroan untuk menyeimbangkan portofolio bisnis yang terkait dengan batu bara (coal) dan mineral lain (non-coal). 

“Hal ini sudah dirintis sejak kami juga memiliki tambang emas,” kata Sara saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/12). 

Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Tambah Kapasitas Produksi Jadi 5,3 Miliar Liter per Tahun

Di tahun 2023 mendatang, UNTR menargetkan produksi tambang nikel ini akan berproduksi sekitar 400 ribu-500 ribu ton per tahun. Menurutnya, kapasitasnya masih bisa bertambah ke depannya. 

Dalam catatan KONTAN, Danusa Tambang Nusantara telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau conditional shares sale and purchase agreement (CSPA) dengan PT Anugerah Surya Pacific Resources dan PT Anugerah Surya Investama untuk pembelian saham.

Pembelian yang dimaksud yakni 89,99% dari total seluruh saham yang ditempatkan dalam Stargate Pacific Resources milik dari PT Anugerah Surya Pacific Resources  dan 0,0009% dari total seluruh saham yang ditempatkan dalam Stargate Pacific Resources milik dari Anugerah Surya Investama.

CSPA dengan PT Anugerah Surya Pacific Resources  dan Stargate Pacific Resources untuk rencana pembelian saham setara dengan 89% dari total seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dalam Stargate Mineral Asia milik dari Anugerah Surya Pacific Resources.

Baca Juga: Selain United Tractors (UNTR), Ini Sederet Emiten yang Akuisisi Perusahaan Nikel

Serta 1% dari total seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dalam Stargate Mineral Asia milik dari Stargate Pacific Resources.

“Kemarin baru dilakukan penandatanganan CSPA. Belum closing transaction. Masih ada beberapa persyaratan transaksi yang harus dipenuhi. Perkiraan waktu 4 bulan atau pada waktu lain yang disepakati para pihak,” tutup Sara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi