JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berharap kinerja sepanjang tahun 2017 bisa terangkat antara 10%-15%. Mengacu pencapaian pendapatan bersih tahun lalu yang sebesar Rp 45,36 triliun, ini artinya target minimal pendapatan bersih perusahaan ini di tahun ini Rp 49,89 triliun.Agar tercapai, United Tractors akan menggeber semua lini bisnis secara bersamaan. Misalnya, di lini bisnis mesin konstruksi yang ditargetkan bisa menjual 2.700 unit alat berat. Target tersebut 519 unit lebih banyak ketimbang realisasi penjualan alat berat di 2016 lalu.Direktur Utama PT United Tractor TbkĀ Gidion Hasan memperkirakan, realisasi target penjualan alat berat akan terbagi secara merata di setiap kuartal. Adapun sektor konstruksi dan pertambangan masih menjadi pasar utama di tahun ini.
Sementara di lini bisnis pertambangan batubara, United Tractors telah meneken perjanjian jual beli atau
conditional shares and purchase agreements (CSPA) 80,1% saham PT Suprabari Mapanindo Mineral pada tahun lalu. United Trancor membeli saham itu dari Vasse Holdings Pte. Ltd., Saiman Ernawan, Eddy Winata dan PT Cipta Olah Lestari. Target penyelesaian akuisisi saham mayoritas Suprabari Mapanindo sebelum Juni 2017. "Diharapkan sudah bisa mulai produksi di akhir tahun," ujar Gidion, dalam acara Ulang Tahun Grup Astra ke-60, Jumat (24/2). Pada tahap awal, United Tractors menargetkan Suprabari Mapanindo bisa memproduksi 200.000-300.000 ton batubara. Selanjutnya, setahun ke depan target produksi naik menjadi antara 1 juta sampai 1,5 juta ton batubara. Bisnis setrum Lini bisnis jasa kontraktor penambangan juga tak luput dari perhatian United Tractors. Melalui anak perusahaan nya PT Pamapersada Nusantara, mereka telah merampungkan eksplorasi satu blok tambang emas PT Sumbawa Juta Raya. Satu blok tambang emas tersebut menjadi bagian dari total delapan blok tambang emas Sumbawa Juta Raya. Menurut kalkulasi United Tractors, satu blok tambang emas memuat sekitar 400.000 ons cadangan emas. "Akhir tahun ini kami coba mendapatkan 10.000 ons dulu," ungkap Gidion. Satu lini bisnis United Tractors lagi yakni industri konstruksi. Kelistrikan merupakan salah satu sektor yang mereka incar. Baru-baru ini United Tractors melalui anak usaha bernama PT Unitra Persada Energia membuat perusahaan patungan bernama PT Bhumi Jati Power. Unitra Persada Energia menggandeng perusahaan Belanda, KP Power Developmnet B. V dan perusahaan Jepang, Sumi Energy Ventures LLC.
Bhumi Jati Power akan mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah. Proyek listrik berkapasitas 21000 megawatt (MW)
ultra-supercritical power-generating units itu akan beroperasi dengan skema
build operate transfer (BOT). Sejauh ini belum ketahuan jadwal pasti pembangunan PLTU Tanjung Jati. Hanya Manajemen United Tractors menyebutkan, target penanaman tiang pancang atau ground breaking bisa dilakukan secepat mungkin. Meski berhasrat dengan proyek listrik, United Tractors mengaku tak mudah merealisasikannya. Perusahaan berkode saham UNTR di Bursa Efek Indonesia itu harus minta dukungan Grup Astra untuk meningkatkan portofolio bisnis setrum. Sebab, United Tractors terganjal kendala utama berupa pendanaan. "Untuk kebutuhan 1 megawatt memerlukan kira-kira US$ 1,5 juta investasi," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini