United Tractors Jalin Kerja Sama dengan IPB Turunkan Emisi Karbon



KONTAN.CO.ID - Di penghujung tahun 2022, PT United Tractors Tbk (UT) dengan kode saham UNTR menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Taman Hutan Kampus IPB, Kabupaten Bogor, Kamis (15/12). Penandatanganan MoU ini terkait kerja sama pelaksanaan program biodiversity guna menekan emisi karbon (carbon set-off).

Head of Corporate Sustainability and Governance United Tractors, Sara K. Loebis mengungkapkan, melalui kerja sama ini UT dan IPB berkomitmen melaksanakan program biodiversity untuk menciptakan mekanisme sekuestrasi karbon guna mencapai target penurunan emisi karbon UT hingga tahun 2030.

Penurunan emisi karbon merupakan bagian dari target perusahaan dalam penerapan prinsip bisnis berkelanjutan melalui implementasi aspek environmental, social, governance (ESG). Dalam program ini, implementasi ESG berada di bawah pilar CSR UT untuk lingkungan yakni UTREES (United Tractors for Nature and Environment Sustainability).


“Kerja sama ini menjadi salah satu milestone bagi UT untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi lingkungan di sekitar wilayah operasional perusahaan. UT dan IPB dengan keunggulan masing-masing berkomitmen untuk saling bertukar pengetahuan dan teknologi untuk bersama mendukung target pemerintah dalam mencapai net zero emission tahun 2060,” ujar Sara K. Loebis.

Program utama yang dituangkan dalam MoU antara UT dan IPB adalah konservasi hutan kampus IPB seluas 20 hektar, dengan reforestasi sebanyak 15.000 pohon. Selain itu, hingga 2026 mendatang, UT menargetkan kerja sama ini mampu memberikan dampak lingkungan yang berkelanjutan dengan mempersiapkan program-program lainnya mulai dari penghitungan dasar untuk penurunan emisi karbon, perbaikan fasilitas di lingkungan hutan kampus IPB, konservasi flora dan fauna termasuk penangkaran fauna dilindungi yang seperti Rusa Timor yang saat ini berjumlah 19 ekor dan Jalak Bali yang berjumlah 6 ekor, hingga pengembangan kawasan edu-ekowisata.

Selain itu, United Tractors juga memperhatikan kesejahteraan dan keberlangsungan ekonomi masyarakat sekitar dengan mengembangkan program ekonomi melalui pelibatan kelompok tani dalam perawatan dan pengelolaan hasil penanaman pohon buah yang dilakukan tahun ini, sehingga dapat memberikan nilai tambah dari sisi ekonomi bagi masyarakat.

“Saya pikir dukungan dr UT ini sangat diperlukan. Ada target Folu Net Sink 2030 yang perlu dicapai oleh pemerintah dengan dukungan seluruh pihak termasuk sektor swasta. Nantinya, IPB akan mendaftarkan UT ke Sistem Registrasi Nasional (SRN) sehingga UT dapat mengklaim jumlah emisi karbon yang berhasil ditekan dalam program ini,” Dodik Ridho Nurrochmat.

Dodik Ridho Nurrochmat menambahkan, dalam kerja sama ini IPB akan berperan untuk merawat pohon hingga menghitung baseline serta jumlah penurunan emisi karbon yang didapatkan. Dari penghitungan dasar saat ini, 15.000 pohon dari UT ditargetkan akan menekan beban emisi karbon antara 1.200 hingga 2.400 ton karbon dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun dengan luas lahan sebesar 20 hektar.

Sebagai bentuk kepatuhan, program kolaborasi ini juga mendapat pengawasan langsung dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 1 Bogor. Kepala BKSDA Bogor, Lana Sari menyampaikan pemerintah membutuhkan lebih banyak program serupa yang datang dari sektor swasta untuk dapat membantu pemerintah mewujudkan target net zero emission.

Kolaborasi UT dan IPB yang didukung oleh Yayasan Karya Bakti United Tractors (YKBUT) ini diwujudkan dengan penanaman pohon di kawasan hutan kampus IPB, dimana terdapat tujuh jenis pohon yang ditanam yakni pohon Meranti, Nangka Madu, Jambu Mutiara, Matoa, Rambutan Binjai, Kemang, dan Jambu Biji Merah. Ke tujuh jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kemampuan untuk penyerapan karbon yang tinggi.

kolaborasi ini, UT bertujuan agar seluruh upaya kontribusi sosial dan lingkungan perusahaan bermanfaat secara efektif dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi dan integrasi dunia pendidikan dan dunia industri memegang peranan penting untuk menjawab tantangan lingkungan dan sosial di masa depan.

Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, Naresworo Nugroho; Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB, Nyoto Santoso; Leader Kelompok Tani Taman Hutan Kampus IPB, Sutopo; serta CSR & Communication Department Head UT, Himawan Sutanto.

50 Tahun UT, 50.000 Pohon untuk Indonesia, dan 10 Aspirasi Keberlanjutan UT

Pada 13 Oktober 2022 lalu, United Tractors genap berusia 50 tahun menjadi perusahaan dalam negeri di bidang alat berat, pertambangan, dan energi kelas dunia yang terus berkontribusi memberikan dampak positif untuk bangsa dan negeri baik dari segi bisnis maupun sosial dan lingkungan. Reforestasi 15.000 pohon di Taman Hutan Kampus IPB ini menggenapkan 50.000 pohon sebagai bagian dari rangkaian HUT UT ke-50.

Reforestasi ini merupakan inisiatif perusahaan dalam mencegah perubahan iklim yang ekstrim dan menciptakan masa depan lingkungan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Penanaman pohon telah berlangsung sepanjang tahun di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah operasional UT di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, dan Papua.

“Sebagai bagian dari rangkaian momentum HUT UT ke-50, kami mencanangkan 10 Aspirasi Keberlanjutan United Tractors di tahun 2030 sebagai peta jalan perusahaan dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan dan implementasi ESG. Aspirasi ini seluruhnya dapat diakses oleh publik secara terbuka melalui website perusahaan,” ujar Sara K. Loebis.

Sepuluh Aspirasi Keberlanjutan UT untuk tahun 2030 terbagi dalam tiga aspek ESG. Pada aspek environmental, UT menargetkan pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) scope 1 dan 2 sebesar 30%, 22% bauran energi terbarukan untuk mendukung kegiatan operasional, pengelolaan air yang lebih efisien dan efektif di masing-masing kategori unit usaha, serta pengelolaan limbah padat hingga 62%.

Pada aspek social, UT mendukung keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas di internal perusahaan, mencapai zero fatality tenaga kerja dan tingkat LTI sebesar 0,093, serta menjangkau 750.000 penerima manfaat melalui program pengembangan komunitas untuk menciptakan nilai tambah.

Pada aspek governance, UT mempertahankan business resilience dengan meningkatkan pendapatan non-batubara hingga 50%, mendukung keberagaman dan inklusivitas di level eksekutif, direksi, dewan komisaris, serta memperkuat tata kelola perusahaan dengan standar internasional untuk mempertahankan prinsip good corporate governance (GCG).

Sekilas Tentang United Tractors

PT United Tractors Tbk (UT) yang dikenal sebagai distributor alat berat terbesar di Indonesia telah berdiri sejak tahun 1972. Saat ini UT telah berkembang dan memiliki enam pilar bisnis, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batubara, Pertambangan Emas, Industri Konstruksi dan Energi. Sebagai kontribusi UT terhadap pencapaian Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), UT secara konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjunjung tinggi keberlanjutan.

ESG United Tractors

Sebagai perusahaan alat berat, pertambangan, dan energi berkelas dunia dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di Indonesia, UT berkomitmen untuk menghadirkan masa depan yang berkelanjutan bagi indonesia melalui penerapan prinsip ESG yang efektif dengan memperhatikan lingkungan, berdampak baik bagi sosial masyarakat, serta menjunjung tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh level operasi bisnisnya, serta mengoptimalkan kompetensi, keahlian, dan aset strategis yang dimiliki untuk menghadirkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Lebarkan Sayap, United Tractors (UNTR) Resmi Masuk Bisnis Tambang Nikel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti