United Tractors mendorong mesin konstruksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi distributor resmi sejumlah merek kendaraan komersial dan alat berat menyebabkan PT United Tractors Tbk memiliki banyak peluang mengejar penjualan. Mereka menargetkan peningkatan volume penjualan untuk setiap merek yang dijajakan.

Pada segmen produk kendaraan komersial, United Tractors memasarkan merek UD Trucks dan Scania. Sementara pada segmen produk alat berat, ada Komatsu, Tadano dan Bomag. Kedua segmen tersebut menjadi satu dalam kategori lini usaha mesin konstruksi.

Sepanjang tahun ini, United Tractors menargetkan penjualan 1.500 unit UD Trucks Quester. "Mayoritas truk ini mengisi sektor pertambangan, hampir 800 unit untuk sektor tersebut," ujar Loudy Irwanto Elias, Direktur Marketing PT United Tractors Tbk, saat ditemui di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, Kamis (1/3).


Sementara target penjualan Scania terdiri dari 1.000 unit truk dan 150 unit bus. Untuk penjualan bus, United Tractors membidik pasar bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan Trans Jakarta.

Adapun sepanjang tahun lalu, United Tractors melego 700 unit kendaraan UD Trucks dan 1.116 unit kendaraan Scania. Masing-masing penjualan tumbuh dobel kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya (lihat infografis).

Mengerek kapasitas

Sementara target penjualan alat berat Komatsu tahun ini mencapai 4.200 unit. Target tersebut 10,88% lebih banyak ketimbang realisasi penjualan tahun lalu 3.788 unit.

Target United Tractors tahun 2018 menyesuaikan dengan potensi permintaan pasar. Perusahaan berkode saham UNTR di Bursa Efek Indonesia tersebut bahkan mengaku, agak kewalahan menghadapi lonjakan permintaan pasar.

Sementara, pengadaan alat berat tak bisa instan. Alat berat kelas kecil misalnya, membutuhkan waktu tunggu pemesanan alias inden sekitar tiga bulan. Sementara inden alat berat berukuran besar bisa sampai delapan bulan.

Para prinsipal alat berat United Tractos mulai menaikkan kapasitas produksi. "Komatsu sudah mulai menambah kapasitas produksi," ujar Loudy tanpa menyebutkan besar peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto