United Tractors (UNTR) bidik penjualan emas 340.000 oz di 2021, sekitar 20% dihedging



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan menjual 340.000 ounces emas tahun ini.  

Meski realisasi penjualan emas tahun lalu belum sepenuhnya rampung, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengestimasi angka penjualan di segmen tambang emas mencapai 318.000 ounces-320.000 ounces.

UNTR akan melakukan pembaruan lindung nilai (hedging) terhadap 20% dari volume penjualan tahun ini. Hal tersebut karena fluktuasi (pergerakan) harga emas yang dinilai sulit diperkirakan. 


“Mengenai fluktuasi harga emas, sulit diperkirakan. Itu sebabnya disiapkan hedging,” ujar Sara kepada Kontan.co.id, Minggu (10/1).

Dalam risetnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni menjadikan saham UNTR sebagai satu dari delapan top picks-nya bulan ini. Saham UNTR atraktif karena pelaku pasar saat ini dinilai belum sepenuhnya memperhitungkan dampak positif dari realisasi harga emas yang lebih tinggi pada pendapatan UNTR  tahun ini.

Baca Juga: Simak saham pilihan Mirae Asset Sekuritas untuk periode Januari 2020

Mirae Asset mengatakan, UNTR seharusnya akan menikmati realisasi harga emas yang jauh lebih tinggi pada tahun 2021. Sebab, lindung nilai (hedging) atas harga emas pada sekitar 70% dari volume penjualan UNTR, akan segera berakhir pada Februari 2021. 

Ini berarti, mulai Maret 2021 dan seterusnya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII)  tersebut hanya akan melakukan lindung nilai terhadap harga emas pada sekitar 20% dari volume penjualan emasnya.

Sebagai gambaran, UNTR mencatatkan volume penjualan emas lewat Tambang emas Martabe sebesar 21.000 ounces pada November 2020. Angka ini menurun tipis 4,54% dari angka penjualan di Oktober 2020 yang sebesar 22.000 ounces.

Sementara jika diakumulasikan, penjualan emas UNTR sepanjang 11 bulan sebesar 299.000 Gold Equivalent Ounces (GEOs), atau menurun 22,7% dari angka penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya yakni 386.900 GEOs.

Tahun ini, UNTR tersebut  menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 290 juta untuk tahun ini. Alokasi capex tahun depan seluruhnya berasal dari dana internal kas perusahaan.

Secara rinci, sekitar 50% dari belanja modal akan digunakan untuk segmen kontraktor pertambangan, yakni  untuk pergantian alat berat yang sudah usang. 

Sekitar 40% untuk segmen pertambangan emas, yakni sebesar US$ 120 juta, yang akan digunakan untuk pengembangan processing plant dan operation improvement. Sisanya merupakan regular capex untuk pemeliharaan. 

Selanjutnya: Lowongan kerja 2021 Kemenko Perekonomian, berikut posisi yang ditawarkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi