United Tractors (UNTR) Getol Masuk ke Bisnis EBT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asia Tenggara jadi sasaran untuk membenamkan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Salah satu emiten yang masuk ke bisnis EBT adalah PT United Tractors Tbk (UNTR).

UNTR melalui perusahaan terkendalinya yakni Energia Prima Nusantara (EPN), masuk ke bisnis geothermal lewat akuisisi sebanyak 680.000 saham Supreme Energy Sriwijaya.

Head of Corporate Governance & Sustainability United Tractors Sara K Loebis mengatakan, UNTR tidak akan lagi melakukan pengembangan batubara di tambang baru.


“Kami tidak akan masuk ke bisnis PLTU. Peluang yang ada yaitu kami masuk ke pembangkit listrik renewable,” kata Sara, Rabu (23/8).

Baca Juga: Mengalap Cuan dari Sumber Energi Hijau

UNTR akan membangun energi pembangkit listrik tenaga sampah. UNTR masih mempelajari banyak hal untuk menjalani lingkup bisnis EBT ini, salah satunya karena sangat selektif untuk menemukan mitra yang tepat.

“Kami percaya close competence juga diperlukan untuk kembangkan bisnis ke depan ke arah yang baru,” tambah Sara.

Lima bisnis utama UNTR terdiri dari alat berat, kontraktor tambang, pertambangan, konstruksi, dan energi. Pertambangan batubara, nikel, dan emas akan masuk dalam lini bisnis pertambangan. UNTR pun membidik kontribusi pendapatan batubara turun menjadi 50% dari saat ini 70%.

Baca Juga: Estimasi Penjualan Emas United Tractors (UNTR) Tahun 2023 Lebih Rendah, Ini Pemicunya

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mencermati, bisnis EBT ini akan mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Di ASEAN, EBT diprediksi sebanyak US$ 76 miliar hingga tahun 2025.

“Jadi memang potensi bisnis EBT ke depannya sangat besar karena hal tersebut berpotensi mengundang investor. Terutama investor asing untuk menanamkan modalnya di Tanah Air,” kata Nafan kepada Kontan, Rabu (23/8).

Karena Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah, yang bisa dimaksimalkan potensinya juga dikelola dengan maksimal agar dapat mewujudkan ekosistem EBT.

Nafan merekomendasikan untuk hold saham UNTR dengan target harga Rp 28.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati