KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) telah menyerap belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar US$ 150 juta sepanjang kuartal I-2020. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan sebagian besar
capex digunakan untuk penggantian alat berat di lini bisnis kontraktor pertambangan yang sudah usang. “Selain itu, ada juga untuk biaya eksplorasi di Martabe,” ujar Sara kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Penjualan emas United Tractors (UNTR) turun di kuartal I 2020, ini penyebabnya Meski demikian,
Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan pihaknya sedang mengkaji kembali (review) terkait alokasi capex seiring dengan dinamika pasar saat ini. “Untuk
capex, dengan dinamika saat ini sedang kami
review kembali dan akan kami sesuaikan dengan kebutuhan operasional,” jelas Ari. Sebagai catatan, UNTR mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 450 juta tahun ini. Dana tersebut akan digunakan UNTR pengembangan bisnis UNTR, seperti PT Pamapersada Nusantara (PAMA) hingga tambang emas Martabe. Sekitar US$ 300 juta dialokasikan untuk PAMA grup, sekitar US$ 100 juta untuk tambang emas Martabe, sementara sisanya untuk segmen mesin konstruksi dan ACSET. Selain
capex, UNTR juga tengah mengkaji kembali target-target (
outlook) bisnis yang telah dipasang. Sara mengatakan, outlook ini dibuat berdasarkan realisasi kuartal I-2020 dan saat ini sedang dalam proses finalisasi. Sebagai gambaran, UNTR telah memasang target kinerja operasional untuk tahun ini.
UNTR menargetkan menjual alat berat Komatsu sekitar 2.900 unit atau sama dengan target penjualan pada 2019 lalu. Dari segmen konstruksi batubara oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA), entitas grup Astra ini menargetkan dapat memproduksi 130 juta ton batubara atau sama dengan tahun lalu.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) mengantongi pendapatan Rp 18,3 triliun pada kuartal 1 2020 Sementara dari lini penjualan batubara lewat entitas anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR menargetkan mampu menjual 9,8 juta ton batubara atau naik dari tahun lalu yang hanya 8,7 juta ton. Penurunan target hanya terjadi pada lini bisnis pertambangan emas lewat Agincourt Resources dari tambang emas Martabe. Jika tahun lalu UNTR menargetkan menjual 400.000 ons emas, maka tahun ini UNTR menargetkan menjual 360.000 ons hingga 370.000 ons emas. Penurunan target ini karena emas yang dikeruk pada tahun ini diambil pada lapisan yang lebih dalam. Biasanya, kandungan (
grade) emasnya akan lebih rendah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi