KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) bakal memulai kegiatan produksi emas di tambang Sumbawa Jutaraya (SJR) di tahun 2024. Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis mengatakan, tambang emas tersebut direncanakan menghasilkan produksi setara emas sebanyak 40.000 ons di tahun pertama produksi, lalu naik ke angka 60.000 ons di tahun berikutnya. “(Produksi) perkiraan di kuartal II (2024),” kata Sara kepada Kontan.co.id, Senin (21/8).
Sebelumnya, UNTR, telah memiliki lini usaha tambang emas lewat dijalankan lewat PT Agincourt Resources (PTAR). PTAR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, penambangan, dan pengolahan mineral yang telah diakuisisi UNTR lewat PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) pada akhir tahun 2018. Saat ini, perusahaan mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatra Utara dengan Kontrak Karya selama 30 tahun.
Baca Juga: Proyeksi Penjualan Emas United Tractors (UNTR) Tahun 2023 Lebih Rendah, Cek Pemicunya Luas wilayah konsesi menurut perjanjian ini adalah 1.302 km2. Luas tersebut mencakup area yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal. Lokasi Tambang Emas Martabe sendiri berada di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan area operasi seluas 479 hektar. Per Juni 2022, sumber daya mineral Tambang Emas Martabe adalah 6,5 juta ons emas dan 64 juta ons perak. Cadangan bijih sebesar 3,9 juta ons emas dan 36 juta ons perak, setara dengan tambahan 12 - 13 tahun operasi tambang. Di sepanjang tahun 2022, UNTR merealisasikan volume penjualan setara emas sebanyak 286.414 ons dengan omzet Rp 7,7 triliun. Sembari mengawal persiapan produksi tambang SJR, operasional bisnis emas UNTR tetap jalan. Hanya saja, tahun ini UNTR tidak muluk-muluk mengejar pertumbuhan kinerja di lini usaha ini. Estimasi perusahaan, volume penjualan setara emas di sepanjang 2023 sebanyak 175.000 ons. Hal ini lantaran UNTR tengah mengembangkan fasilitas tailing, sehingga manajemen perlu melakukan penyesuaian produksi. “Sedang dilakukan pengembangan tailing facility sehingga untuk sementara perlu disesuaikan dulu kapasitas produksinya,” terang Sara.
Di sepanjang semester I-2023, volume penjualan setara emas UNTR telah mencapai 109.477 ons. Jumlah tersebut susut 23,85% dibanding realisasi semester I 2022 yang mencapai 143.776 ons. Dari segi pembukuan kinerja laba rugi, UNTR mengantongi omzet Rp 3,19 triliun di lini usaha penambangan emas atau setara 4,64% dari total pendapatan konsolidasi UNTR di periode semester I-2023. Jumlah tersebut turun 17,92% dibanding realisasi omzet penambangan emas UNTR periode semester I 2022 yang mencapai Rp 3,88 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari