KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) memasang target bisnis yang tidak muluk-muluk untuk tahun depan. Melalui anak usahanya yakni Pamapersada Nusantara (Pama), kinerja segmen kontraktor pertambangan batubara UNTR hanya ditargetkan tumbuh 4%-5%, turun dari target volume produksi tahun ini yang diproyeksi naik hingga 15%. “Jadi bicara kenaikan di 2024 sebenarnya sangat moderat,” terang Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR kepada Kontan.co.id, pekan lalu. Per Oktober 2023, volume pengupasan lapisan alias overburden (OB) removal Pama mencapai 968,1 juta bank cubic meter (bcm). Angka ini naik 24,95% dari realisasi OB removal di periode yang sama tahun lalu yang hanya 775 juta. Sementara itu Pama memproduksi 109,8 juta ton Batubara atau naik 16,8 juta secara year-on-year (yoy).
Sedangkan di segmen alat berat, UNTR memasang target penjualan alat berat sebanyak 3.800 unit sampai 4.000 unit tahun depan. Baca Juga: Ini Penyebab United Tractors (UNTR) Tambah Kepemilikan Saham Supreme Energy Sriwijaya Sebagai gambaran, sepanjang Januari-Oktober 2023 UNTR menjual 4.692unit alat berat. Realisasi ini terkoreksi 7,76% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5.087 unit Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan menurunkan rekomendasi saham UNTR menjadi hold dengan target harga Rp 24.900 per saham. Erindra memproyeksi, laba bersih UNTR akan mencapai puncaknya pada tahun ini, dan memproyeksikan laba bersih UNTR akan terkontraksi sebesar 19% dan 5% pada 2024 dan 2025. Erindra memperkiraan adanya penurunan laba bersih di semua bisnis dengan proyeksi penurunan laba kotor sebesar 6%, 12%, dan 39% untuk segmen alat berat, kontraktor pertambangan, dan bisnis pertambangan.