KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) membidik peningkatan kinerja lini bisnis pertambangan emas. Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk Sara K. Loebis menjelaskan, penjualan emas hingga Mei 2023 telah mencapai 52,57% dari target yang ditetapkan. "Kami sudah menjual 92.000 ons emas, masih sejalan dengan target setahun penuh sebesar 175.000 ons," kata Sara kepada Kontan.co.id, Selasa (18/7).
Sara menambahkan, dari sisi finansial, bisnis tambang emas berkontribusi sekitar 5% dari total pendapatan perusahaan pada kuartal I 2023.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Dorong Bisnis Non Batubara Sebagai gambaran, UNTR mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,3 triliun. Angka ini meningkat sebesar 23% dari Rp 4,3 triliun pada periode yang sama tahun 2022. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. Mengutip laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/4), pendapatan bersih konsolidasian UNTR mencapai Rp 34,9 triliun atau meningkat sebesar 25% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Hanya saja, pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas sampai dengan bulan Maret 2023 turun sebesar 14% menjadi Rp 1,7 triliun. Penurunan ini sejalan dengan penurunan volume penjualan emas dari tambang emas Martabe. Sara mengungkapkan, saat ini UNTR tengah mempersiapkan tambang Sumbawa Jutaraya (SJR) untuk bisa mulai beroperasi pada 2024 mendatang. "Produksi Tambang SJR pada tahun awal diperkirakan 40.000 ons per tahun dan tahun berikutnya meningkat menjadi 60.000-an ons," tambah Sara. Asal tahu saja, UNTR melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara mengakuisisi 75,5% saham PT Sumbawa Jutaraya (SJR), perusahaan eksplorasi pertambangan emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2015 lalu.
Baca Juga: Kurangi Porsi Batubara, United Tractors (UNTR) Perkuat Bisnis Tambang Mineral Kehadiran tambang SJR bakal menambah produksi emas UNTR yang selama ini bersumber dari Tambang Martabe yang dijalankan oleh PT Agincourt Resources. Sara melanjutkan, fasilitas pengolahan untuk kedua tambang sudah disiapkan. Untuk itu, saat ini perusahaan belum memiliki rencana membangun fasilitas pengolahan baru. "Capex yang dialokasikan untuk kedua tambang ini pada tahun ini adalah sekitar US$ 190 juta, ini untuk memaintain fasilitas yang sudah ada," pungkas Sara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi