JAKARTA. Mengingat nilai tukar dollar yang semakin tinggi terhadap rupiah membuat sejumlah perusahaan mengambil kesempatan. Salah satunya produsen tekstil asal Jepang, PT Unitex Tbk yang menggenjot produksi sampai 60% untuk pasar ekspor tahun ini. Presiden Direktur PT Unitex Tbk, Naohiko Ashida, mengatakan momen ini bisa dimanfaatkan perusahaan. "Kita akan menaikan ekspor sekitar 40% tahun ini," ungkapnya, Kamis (26/6). Jika dibandingkan tahun lalu, tahun ini target penjualan ekspor emiten berkode UNTX di Bursa Efek Indonesia ini akan naik sekitar 40% menjadi 60%. Tahun lalu, pasar ekspor perseroan menyumbang US$ 4,25 juta atau 21% dari total pendapatan. Dari total ekspor 60% itu, perusahaan menargetkan pasar ekspor 30% di wilayah Jepang. Sedangkan sisanya, untuk wilayah di negara Eropa, Australia, dan Amerika. Naohiko pun yakin perusahaannya akan mencapai target tersebut. Jika menilik pada laporan keuangan triwulan pertama tahun ini, ekspor Unitex naik 34,1% dibanding tahun lalu di periode yang sama. Tahun lalu pasar ekspor hanya menyumbang sebesar US$ 871.718. Sedangkan di tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan ekspor mencapai US$ 1,16 juta. Meskipun Akan meningkatkan pasar ekspor, Unitex tahun ini hanya menargetkan pertumbuhan sebesar 10% saja. Pada tahun lalu persuhaan membukukan penghasilan tahunan sebesar US$ 20,03 juta. Itu berarti tahun ini target penjualan Unitex sebesar US$ 22,04 juta saja. Pada tahun ini juga perusahaan mendapatkan dana Capital Expendecture (capex) dari induk perusahaan, Unitika Trading Co. Ltd Jepang sekutar US$ 1,5 juta. Naohiko bilang dana tersebut akan dialokasi untuk peremajaan mesin. "Mengingat mesin di pabrik di Bogor sudah berusia kurang lebih 40 tahun. Maka itu kami akan belanjakan untuk mesin," ucapnya. Hingga saat ini, pabrik Unitex yang berlokasi di Bogor mempunyai 224 mesin. Namun Naohiko berharap dalam jangka waktu panjang, perusahaannya bisa meminimaliskan jumlah mesin menjadi 100 unit saja. "Kita sedang mencari mesin yang lebih efesien dan bertekhnologi tinggi. Agar perusahaan hemat, walaupun mengurangi mesin kita tak mengurangi kapasitas produksi," katanya. Saat ini, kapasitas produksi pabrik Unitex sebesar 1.200 m per tahunnya, dan tahun ini diharapkan kapasitas tersebut akan naik 10%. Sampai kuartal I tahun ini, pendapatan Unitex naik 11,13% dibanding tahun lalu di periode yang sama hanya mengantongi Rp 4,6 juta. Sedangkan tahun ini (kuartal I) pendapatan perusahaan berhasil menembus US$ 5,11 juta. Pendapatan tersebut paling banyak dikontrubuasi oleh kain sebesar US$ 4,68 juta, dan benang sebesar US$ 362.990. Sedangkan sisanya disumbang oleh produk sisa sebesar US$ 63.638.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Unitex tingkatkan ekspor 60% di 2014
JAKARTA. Mengingat nilai tukar dollar yang semakin tinggi terhadap rupiah membuat sejumlah perusahaan mengambil kesempatan. Salah satunya produsen tekstil asal Jepang, PT Unitex Tbk yang menggenjot produksi sampai 60% untuk pasar ekspor tahun ini. Presiden Direktur PT Unitex Tbk, Naohiko Ashida, mengatakan momen ini bisa dimanfaatkan perusahaan. "Kita akan menaikan ekspor sekitar 40% tahun ini," ungkapnya, Kamis (26/6). Jika dibandingkan tahun lalu, tahun ini target penjualan ekspor emiten berkode UNTX di Bursa Efek Indonesia ini akan naik sekitar 40% menjadi 60%. Tahun lalu, pasar ekspor perseroan menyumbang US$ 4,25 juta atau 21% dari total pendapatan. Dari total ekspor 60% itu, perusahaan menargetkan pasar ekspor 30% di wilayah Jepang. Sedangkan sisanya, untuk wilayah di negara Eropa, Australia, dan Amerika. Naohiko pun yakin perusahaannya akan mencapai target tersebut. Jika menilik pada laporan keuangan triwulan pertama tahun ini, ekspor Unitex naik 34,1% dibanding tahun lalu di periode yang sama. Tahun lalu pasar ekspor hanya menyumbang sebesar US$ 871.718. Sedangkan di tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan ekspor mencapai US$ 1,16 juta. Meskipun Akan meningkatkan pasar ekspor, Unitex tahun ini hanya menargetkan pertumbuhan sebesar 10% saja. Pada tahun lalu persuhaan membukukan penghasilan tahunan sebesar US$ 20,03 juta. Itu berarti tahun ini target penjualan Unitex sebesar US$ 22,04 juta saja. Pada tahun ini juga perusahaan mendapatkan dana Capital Expendecture (capex) dari induk perusahaan, Unitika Trading Co. Ltd Jepang sekutar US$ 1,5 juta. Naohiko bilang dana tersebut akan dialokasi untuk peremajaan mesin. "Mengingat mesin di pabrik di Bogor sudah berusia kurang lebih 40 tahun. Maka itu kami akan belanjakan untuk mesin," ucapnya. Hingga saat ini, pabrik Unitex yang berlokasi di Bogor mempunyai 224 mesin. Namun Naohiko berharap dalam jangka waktu panjang, perusahaannya bisa meminimaliskan jumlah mesin menjadi 100 unit saja. "Kita sedang mencari mesin yang lebih efesien dan bertekhnologi tinggi. Agar perusahaan hemat, walaupun mengurangi mesin kita tak mengurangi kapasitas produksi," katanya. Saat ini, kapasitas produksi pabrik Unitex sebesar 1.200 m per tahunnya, dan tahun ini diharapkan kapasitas tersebut akan naik 10%. Sampai kuartal I tahun ini, pendapatan Unitex naik 11,13% dibanding tahun lalu di periode yang sama hanya mengantongi Rp 4,6 juta. Sedangkan tahun ini (kuartal I) pendapatan perusahaan berhasil menembus US$ 5,11 juta. Pendapatan tersebut paling banyak dikontrubuasi oleh kain sebesar US$ 4,68 juta, dan benang sebesar US$ 362.990. Sedangkan sisanya disumbang oleh produk sisa sebesar US$ 63.638.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News