Unitlink Berbasis Saham Global Menunjukkan Kinerja Terbaik pada Mei 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Unitlink berbasis saham global menorehkan kinerja terbaik per Mei 2024. Data dari Infovesta Utama mengungkapkan bahwa sejak awal tahun hingga Mei 2024, PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund meraih imbal hasil atau return sebesar 20,11%. 

Disusul oleh Smartwealth Dollar Equity World Opportunities Funds US$ dengan return 14,64%, TM Global Syariah Equity Fund dengan return 13,25%, PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund dengan return 12,12%, dan SLI Sharia Global Wealth Fund dengan return 11,58%.

Secara bulanan, per Mei 2024, Panin MUL USD Aggressive Fund menjadi unitlink dengan kinerja terbaik dengan imbal hasil 6,58%. 


Diikuti oleh SLI Sharia Global Wealth Fund dengan return 6%, Smartwealth Dollar Equity Global Investa Class B Fund dengan return 5,75%, Smartwealth Dollar Equity Global Investa Fund dengan return 5,74%, dan USD Prime Global Equity Fund dengan return 5,63%.

Baca Juga: Imbal Hasil Unitlink Saham Masih Lesu hingga Mei, Bagaimana Prospeknya ke Depan?

Wawan Hendrayana, Wakil Presiden Infovesta Utama, menjelaskan bahwa kinerja positif unitlink berbasis saham global disebabkan oleh sektor teknologi yang sedang berkembang. 

Menurutnya, indeks lainnya seperti indeks Nikkei 225 Tokyo (N224), indeks US Dow Jones (DJI), dan Nasdaq juga mencatatkan imbal hasil yang positif.

"Dengan saham global yang masuk ke sektor teknologi yang sedang 'booming', seperti saham Nvidia, kinerja positif terus terjadi, termasuk secara bulanan," ujar Wawan kepada Kontan.co.id pada Jumat (7/6).

Wawan menambahkan bahwa imbal hasil obligasi USD saat ini cukup tinggi, yakni US Treasury 10 tahun berkisar 4,5%, sementara obligasi negara USD atau Indonesia bahkan mencapai 5,6%.

Baca Juga: Imbal Hasil Unitlink Saham Turun 3,32% hingga Mei 2024, Begini Kata Analis

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melaporkan bahwa selama kuartal I-2024, PRULink US Dollar Global Technology Equity Fund menjadi subdana dengan kinerja tertinggi, mencapai 17,19%. 

Sementara itu, untuk subdana dengan penempatan di dalam negeri, Prudential Indonesia melihat PRULink Rupiah Value Discovery Equity Fund mencatatkan kinerja sebesar 5,99%.

Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, menegaskan bahwa mayoritas subdana unitlink mampu mencatatkan kinerja positif, bahkan mengungguli kinerja indeks acuan.

"Dengan mayoritas subdana unitlink mencatatkan kinerja positif, kami melihat bahwa PRULink US Dollar Global Technology Equity Fund masih berpotensi untuk terus mencatatkan kinerja positif sejalan dengan potensi kenaikan saham-saham sektor teknologi global," ujar Karin kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Cetak Kinerja Positif, Laba Manulife Indonesia Melesat 225% Sepanjang 2023

Karin menambahkan bahwa keputusan perusahaan saat ini didasarkan pada kondisi ekonomi makro global dan dalam negeri, serta tantangan geopolitik dunia. Namun, ia berharap kondisi perekonomian dapat membaik dan stabil, sehingga mendukung semua aspek yang baik.

Berdasarkan fund fact sheet perusahaan pada Maret 2024, alokasi sektor portofolio terbesar pada sektor teknologi informasi, mencapai 63%, diikuti oleh sektor jasa komunikasi 18%, sektor kons diskresioner 9%, keuangan 5%, industrial 4%, dan kesehatan 1%.

Prudential menjelaskan bahwa PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund memiliki strategi investasi saham dengan berinvestasi langsung dan/atau tidak langsung di portofolio yang berkonsentrasi pada efek ekuitas dari perusahaan yang bisnis utamanya berada di sektor teknologi.

Baca Juga: Mayoritas Unitlink Saham Berbasis Dolar AS Catatkan Tren Positif Per April 2024

Melalui laporan SG Morningstar, Prulink Global Technology masih mencatatkan kinerja positif dengan total return investasi yang meningkat sebesar 22,51% secara year to date. 

Karin menegaskan bahwa ke depannya, Prudential akan terus fokus berinvestasi di sektor-sektor yang cenderung resilien ketika pertumbuhan ekonomi melambat, seperti sektor konsumsi, kesehatan, dan komunikasi, dengan harapan dapat mengurangi volatilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli