Unitlink digeser produk asuransi tradisional



JAKARTA. Dominasi produk asuransi berbalut investasi alias unitlik di industri asuransi jiwa dikejar oleh produk asuransi tradisional.

Data asosiasi asuransi jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, semester I tahun ini, total premi baru asuransi jiwa tercatat Rp 34,9 triliun atau tumbuh 16,7% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 29,9 triliun.

Sementara itu, kontribusi unitlink Rp 16,2 triliun, menyusut 6,5% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 17,3 triliun.


Bandingkan dengan kontribusi premi baru dari produk tradisional Rp 18,7 triliun, meningkat 48,6% dibandingkan sebelumnya Rp 12,6 triliun

Hendrisman Rahim, Ketua AAJI bilang, penurunan kontribusi premi unitlink tersebut imbas dari penurunan investasi saham yang berakibat produk unit link industri asuransi jiwa.

"Mmeskipun unitlink turun, asurasni tradisional naik, maka itu masih berita baik buat kami," ujarnya pada akhir pekan lalu.

Hendrisman Rahim, Ketua AAJI menambahkan, kekalahan unitlink tidak perlu dipersoalkan. "Artinya keberagaman kebutuhan masyarakat semakin tinggi," kata Hendrisman.

Hendrisman mengakui, penurunan unitlink ikut dipengaruhi dampak penurunan pasar modal. Pemegang polis lebih memilih berhati-hati berinvestasi.

Namun dia optimistis, akhir tahun 2012 nanti, untilink akan mendominasi lagi. Seiring dengan proyeksi pengamat pasar modal yang menyebutkan indeks pasar modal berpotensi membaik lagi.

Selain itu, biasanya ada siklus tahunan. Dimana menjelang penutupan tahun, keagenan bekerja keras mencari nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri