Unitlink Pasar Uang Catatkan Return Paling Rendah pada Juli 2024, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Infovesta pada Juli 2024, menyatakan kinerja unitlink berjenis pasar uang memberikan rata-rata imbal hasil (return) terendah dibanding jenis lain, yaitu sebesar 0,35%.

Menanggapi hal itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan kinerja unitlink jenis pasar uang mencatatkan kinerja terendah dibandingkan dengan jenis lainnya karena sentimen investor yang mulai kondusif, seiring dengan kekhawatiran mengenai ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed.

"Dengan demikian, kinerja unitlink jenis saham maupun obligasi jauh lebih unggul dibandingkan dengan pasar uang," ungkapnya kepada Kontan, Senin (12/8).


Baca Juga: Unitlink Pasar Uang MSIG Life Catatkan Kinerja Positif pada Juli 2024

Ke depannya, Fajar menyebut kinerja unitlink pasar uang diperkirakan akan cenderung stabil. Hal itu disebabkan efek dari suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih ditahan tinggi, paling tidak sampai akhir tahun ini. 

"Selain itu, instrumen pasar uang dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi bagi investor ketika kondisi pasar modal sedang tidak kondusif, seperti yang terjadi pada tahun ini," tuturnya.

Fajar mengatakan ada sejumlah faktor yang bisa menghambat kinerja unitlink pasar uang ke depannya. Salah satunya, yaitu suku bunga BI nantinya diturunkan lebih cepat dari perkiraan, serta The Fed yang melakukan pemangkasan suku bunga secara agresif pada tahun ini. 

Baca Juga: Pasar Membaik, Imbal Unitlink Terkerek Naik

"Dengan demikian, meningkatkan minat berinvestasi kembali para investor ke kelas aset yang lebih berisiko, seperti saham dan obligasi," kata Fajar. 

Berdasarkan data Infovesta, tercatat unitlink saham mencatatkan return tertinggi pada Juli 2024 sebesar 1,61%. Selain itu, unitlink campuran juga mencetak rata-rata imbal hasil positif tertinggi kedua pada Juli 2024 sebesar 1,18%. Diikuti unitlink pendapatan tetap dengan rata-rata return 0,77%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi