JAKARTA. Pertumbuhan negatif premi bisnis baru di industri asuransi jiwa dalam negeri yang turun 4,4% menjadi Rp 71,73 triliun di akhir tahun lalu, selidik punya selidik, ternyata tidak terlepas dari kinerja unitlink. Unitlink merupakan produk asuransi jiwa berbasis investasi. Tengok saja, pertumbuhan total premi unitlink tercatat melorot 18,8%. Sumbangan pahit berasal dari premi unitlink bisnis baru yang anjlok hingga 44,4%. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melansir, total premi unitlink premi tunggal (single premium) turun 59,9%, yaitu dari Rp 7,58 triliun menjadi Rp 3,03 triliun di akhir tahun lalu. Premi bisnis baru unitlink jenis ini merosot 58,9% sedangkan premi lanjutan terjun bebas hingga 100%. “Ini lantaran kondisi pasar modal enam bulan terakhir tahun lalu terus turun, sehingga banyak nasabah menahan diri untuk menambah portofolionya, bahkan menarik investasinya,” ujar Azwir Arifin, Ketua Bidang Aktuaria dan Riset AAJI, Kamis (13/3).
Unitlink premi tunggal gerogoti asuransi jiwa
JAKARTA. Pertumbuhan negatif premi bisnis baru di industri asuransi jiwa dalam negeri yang turun 4,4% menjadi Rp 71,73 triliun di akhir tahun lalu, selidik punya selidik, ternyata tidak terlepas dari kinerja unitlink. Unitlink merupakan produk asuransi jiwa berbasis investasi. Tengok saja, pertumbuhan total premi unitlink tercatat melorot 18,8%. Sumbangan pahit berasal dari premi unitlink bisnis baru yang anjlok hingga 44,4%. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melansir, total premi unitlink premi tunggal (single premium) turun 59,9%, yaitu dari Rp 7,58 triliun menjadi Rp 3,03 triliun di akhir tahun lalu. Premi bisnis baru unitlink jenis ini merosot 58,9% sedangkan premi lanjutan terjun bebas hingga 100%. “Ini lantaran kondisi pasar modal enam bulan terakhir tahun lalu terus turun, sehingga banyak nasabah menahan diri untuk menambah portofolionya, bahkan menarik investasinya,” ujar Azwir Arifin, Ketua Bidang Aktuaria dan Riset AAJI, Kamis (13/3).