KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menyebut unitlink berbasis saham perusahaan yang memiliki eksposur ke pasar saham luar negeri (offshore) mencatatkan kinerja positif pada Juni 2025.

Chief Financial Officer Prudential Indonesia Adit Trivedi menerangkan penyebab unitlink saham dengan penempatan offshore dapat meraih hasil positif pada Juni 2025 karena dipicu juga kinerja pasar saham global yang baik.

"PRULink berbasis saham yang memiliki eksposur ke pasar saham luar negeri (offshore) mencatatkan kinerja positif pada Juni 2025. Diketahui, bahwa pasar saham global, khususnya di sektor-sektor tertentu, juga menunjukkan kinerja yang lebih baik jika dibandingkan pasar saham Indonesia," katanya kepada Kontan, Kamis (17/7).

Cari Proyeksi Ekonomi 2026? Langganan Business Insight Pakai Subscribe with Google

Namun, Adit bilang, kondisi berbeda justru dialami unitlink berbasis saham yang memiliki eskposur ke pasar saham Indonesia. Kata Adit, kinerjanya tercatat negatif pada Juni 2025, sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami koreksi sekitar 3,46% pada Juni 2025. 

Baca Juga: Prudential: Kinerja Unitlink Saham Masih Hadapi Banyak Tantangan pada 2025

Jika ditelaah berdasarkan data Infovesta pada Juni 2025, salah satu produk unitlink saham Prudential dengan penempatan offshore yang berhasil meraih hasil positif, yaitu PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund. Produk itu mencetak return sebesar 7,68% pada Juni 2025.

Menilik fund factsheet, PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund adalah dana investasi dalam mata uang Dollar Amerika Serikat yang bertujuan untuk mendapatkan potensi hasil maksimal dalam jangka panjang sejalan dengan pertumbuhan pasar saham global.

Adapun investasinya di portofolio yang memiliki konsentrasi pada efek bersifat ekuitas dari perusahaan-perusahaan yang bisnis utamanya berada di sektor teknologi.

Sementara itu, Prudential Indonesia memproyeksikan kinerja unitlink berbasis saham masih akan diselimuti tantangan hingga akhir tahun ini. Adit menerangkan tantangannya, yaitu meningkatnya volatilitas di pasar saham dan tekanan dari aksi jual investor asing di saham-saham big caps, khususnya sektor perbankan.  

"Dengan demikian, penting bagi nasabah untuk memilih jenis unitlink yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka, bukan sekadar mengejar imbal hasil jangka pendek," ungkapnya.

Meski dihadapkan berbagai tantangan, Adit menyampaikan Prudential tetap optimistis bahwa unitlink berbasis saham masih berpeluang untuk mencetak hasil positif. Dia bilang hasil positif bisa tercapai jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pemulihan yang konsisten dan sentimen negatif dari global mulai mereda.

Baca Juga: Prudential Indonesia: Gejolak Geopolitik dapat Pengaruhi Kinerja Unitlink Saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News