KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan asuransi unitlink, perusahaan asuransi jiwa tidak kehabisan akal untuk mencari peluang bisnis lain. Salah satunya dengan memaksimalkan penjualan asuransi tradisonal. Berdasarkan data OJK, jumlah nasabah unitlink turun 35,24% yoy menjadi 4,28 juta pada tahun lalu. Imbasnya, premi industri asuransi jiwa ikut anjlok hingga 3,55% menjadi Rp 98,24 triliun. Produk ini berkontribusi lebih 50% dari total premi. Guna mengantisipasi hal itu, BRI Life terus mendorong perkembangan asuransi tradisional dengan fitur-fitur yang mudah serta nilai premi yang tidak terlalu besar sehingga dapat menjangkau lebih banyak nasabah Bank BRI. Hingga saat ini, porsi asuransi tradisional BRI Life sebesar 60% dari total premi.
"Kami juga terus mengembangkan produk-produk tradisional untuk dapat menjangkau nasabah selain nasabah Bank BRI melalui kanal agensi, korporasi, dan digital," kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, pekan lalu.
Baca Juga: Efek pandemi Covid-19, jumlah nasabah unitlink turun BRI Life juga mengembangkan produk asuransi tradisional mulai dari dari asuransi jiwa kredit untuk nasabah BRI. Kemudian asuransi jiwa dan kesehatan untuk nasabah konsumer. "Selanjutnya, asuransi mikro, asuransi bagi nasabah korporasi, dan asuransi jiwa dan kesehatan dengan struktur manfaat yang sederhana untuk kami pasarkan di media digital melalui Bank BRI," terangnya. Sementara Generali Indonesia, melakukan penyesuaian baik dari jenis, fitur maupun manfaat produk, termasuk untuk unitlink dan tradisional. Sayangnya, perusahaan ini tidak mengungkapkan berapa realisasi dan target yang dibidik dari bisnis asuransi tradisional. "Hal yang terpenting bagi nasabah untuk memiliki produk asuransi dengan manfaat kesehatan. Generali juga mengutamakan keselamatan bagi nasabah dalam menjangkau produk asuransi yang dibutuhkan," terang Chief Marketing & Customer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama. iPropose menjadi platform digital Generali yang menjembatani kebutuhan tersebut, dengan aman tanpa terkendala jarak dan lokasi, tanpa harus tatap muka sehingga keselamatan nasabah saat pandemi. Selain itu, transaksi juga aman karena proses yang terverifikasi. Saat ini, Generali sudah memiliki rangkaian produk lengkap baik tradisional maupun unit link, konvensional maupun syariah yang mencakup manfaat perlindungan jiwa, kesehatan, penyakit kritis serta persiapan masa tua yang tetap dapat diakses nasabah.
Sedangkan AXA Mandiri, mulai gencar meningkatkan porsi produk endowment sehingga terdapat penyesuian komposisi dengan unitlink. Padahal, tahun sebelumnya perusahaan banyak menjual produk asurasi berbalut investasi. Namun sejak 2020, AXA Mandiri mulai fokus pada produk proteksi dan kesehatan. Bahkan, Maret lalu, perusahaan meluncurkan Asuransi Mandiri Secure Wealth yang merupakan produk endowment dengan layanan proteksi jiwa serta perencana keuangan jangka panjang. "Kami mulai masuk ke endowment untuk memberi kepastian ke nasabah. Kami akan terus jaga pengembangan produk ini di sepanjang tahun 2021 dan ke depan," ungkap Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat